Oleh: Sri Pujiningrum, S.Pd.SD
Guru SDN 05 Cibelok Kec.Taman Kab.Pemalang
SEBAGAI seorang pendidik kita dituntut untuk mengenal lebih dekat dengan peserta didik yang beranekaragam. Dengan mengenal lebih dekat karakteristik peserta didik, maka kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing dari peserta didik. Dimana hal ini, akan berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas dan akan berdampak pada hasil belajar setiap peserta didik. Kemampuan peserta didik untuk memahami konsep ilmu yang dipelajari akan berbeda-beda, ada yang cepat, sedang, dan lambat. Karena mereka memiliki cara yang berbeda dalam memahami informasi atau pelajaran yang sama. Perbedaan cara memahami informasi yang didapat dapat dikaitkan dengan gaya belajar yang dimiliki setiap perserta didik.
Gaya belajar atau modalitas belajar bagi peserta didik adalah suatu karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikomotorik sebagai indikator yang bertindak relatif stabil untuk pembelajar merasa saling berhubungan dan bereaksi terhadap belajar (Gobai, 2005 : 1). Dengan memahami gaya belajar masing-masing peserta didik, guru diharapkan dapat memaksimalkan hasil belajar setiap peserta didik dengan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung sehingga dapat membuat pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan masing-masing peserta didik yang memiliki karakteristik berbeda-beda secara maksimal.
Gaya belajar dibedakan menjadi tiga yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik (De Porter, 2000 : 85). Gaya belajar Visual mengakses citra visual yang diciptakan maupun dilihat. Peserta didik yang mempunyai gaya belajara visual peranan yang sangat penting adalah indera penglihatan, akan lebih mudah mengingat apa yang dilihat, lebih suka melihat gambar, tulisan dengan bentuk dan warna yang menarik, tidak mudah terganggu oleh keributan pada saat belajar, lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato, dan termasuk pembaca yang cepat dan tekun. Gaya belajar auditorial lebih fokus belajarnya melalui indera pendengaran. Pesera didik yang mempunyai gaya belajar auditorial lebih cepat mencerna apa yang guru katakan melalui kecepatan dan tinggi rendah nada suara, mudah terganggu keributan pada saat belajar, suka berbicara, berdiskusi, dan dapat menjelaskan sesuatu secara detail, senang mendengarkan cerita, dapat mengulang kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara, dan senag membaca dengan keras. Gaya belajar kinestetik belajarnya melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik akan sangat sulit untuk duduk diam dalam waktu yang lama karena memiliki keinginan yang kuat untuk beraktifitas dan eksplorasi, senang belajar melalui manipulasi dan praktik, menyukai pembelajaran yang aktif seperti permainan, ketika sedang membaca atau menghafal dengan cara berjalan atau membuat gerakan-gerakan, senang menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar, dan biasanya menggunakan jari sebagai petunjuk ketika sedang membaca.
Setelah guru memahami macam-macam gaya belajar yang ada pada peserta didik, maka guru dapat membuat strategi pembelajaran yang dapat mencakup semua macam gaya belajar. Strategi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran yang dapat memaksimalkan peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual adalah penyampaian materi bisa berupa gambar-gambar, diagram, dan peta, ajak peserta didik dalam menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar, hal-hal yang lebih penting ditulis dengan bentuk dan warna tulisan yang berbeda, dan menggunakan multi media pembelajaran seperti komputer dan video. Pada strategi pembelajaran untuk gaya belajar auditorial adalah guru selalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan ide-idenya atau mengulang kembali materi yang dipelajari dengan secara lisan, selalu di ajak ikut berpartisipasi dalam diskusi dengan menanggapi atau atau memberikan saran terhadap materi yang dipelajari, gunakan musik untuk mengajarkan sehingga anak akan lebih fokus dari apa yang didengar, dan sarankan anak untuk merekam materi yang dipelajari kemudian dengarkan kembali saat di rumah atau sebelum tidur. Sedangkan strategi yang harus dikembangkan pada peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik adalah jangan paksakan anak untuk belajar duduk diam dalam waktu yang lama, buat pembelajaran dengan menggunakan metode permainan, ajak peserta didik untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dengan jalan-jalan sehingga dapat melihat secara langsung objek yang dipelajari, dan peserta didik akan mudah belajar dengan permainan peran, drama, praktik skill, menari, memainkan alat musik.
Pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai kecendurungan satu gaya belajar, walaupun ada beberapa dari peserta didik yang dapat melakukan belajar dengan gabungan dari beberapa gaya belajar. Setelah seorang pendidik dapat memahami macam-macam gaya belajar diharapkan selalu memberikan pembelajaran yang dapat mengembangkan semua macam gaya belajar sehingga semua peserta didik dapat berkembang secara maksimal dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Pendidik juga diharapkan selalu memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecenderungan gaya belajarnya baik pada saat belajar di sekolah maupun di rumah. (*)