Pekerja Yang Minati Rumah Subsidi Bertambah

LIPAT: Pekerja di sektor rokok di Kudus sibuk mengemas barang, beberapa waktu lalu. (ANTARA/JOGLO JATENG)

KUDUS, Joglo Jateng – Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kabupaten Kudus mencatat jumlah pekerja yang berminat membeli rumah murah bersubsidi semakin bertambah. Yang sebelumnya berjumlah 340, kini menjadi 380 pekerja.

Ketua Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP RTMM SPSI) Kudus, Suba’an Abdul Rohman mengungkapkan, saat ini sudah tersedia dua lokasi untuk dibangun perumahan pekerja. Yakni di Desa Terban, Jekulo, dan Jalan Lingkar Utara Kudus Klumpit.

“Masing-masing tersedia lahan seluas 1,6 hektare dan 1 hektare,” terangnya, Minggu (2/1).

Untuk lahan di Desa Terban, pihaknya masih menunggu pengesahan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Sebab, sebelumnya lahan yang hendak dibeli merupakan pekarangan. Namun setelah pembahasan RTRW, justru dipersiapkan untuk lahan pangan.

Sedangkan di Jalan Lingkar Utara masih melakukan negosiasi dengan pemilik tanah. Pasalnya, sebelumnya sudah ada kesepakatan soal harga tanah.

Mengingat banyaknya peminta, pembangunan diharapkan bisa dilakukan tahun ini. FSP RTMM SPSI Kudus juga sudah menggandeng pengembang untuk proses pembangunan.

PC FSP RTMM SPSI Kudus juga sudah menyiapkan koperasi untuk membantu pekerja yang nantinya mengambil kredit pembelian lahan. Khususnya ketika mereka kesulitan membayar angsuran tepat waktu.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menjalin kerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam mewujudkan program rumah layak dan terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara itu, pihak pekerja juga melakukan survei ke Kabupaten Kendal yang lebih dahulu meluncurkan program rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Bentuknya bisa berupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sedangkan informasi terbaru bentuk KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

Program KPR BP2BT merupakan program Pemerintah Pusat bekerja sama dengan BTN. Bantuan yang diberikan pemerintah berupa subsidi uang muka KPR sebesar 45 persen dari harga rumah hingga Rp 40-an juta. (ara/ern)