Pemkab Kulon Progo Dirikan PanganKu Jual Produk Pertanian

BERSAMA: Bupati Kulon Progo Sutedjo meresmikan Toko PanganKu di kawasan Pasar Hewan Terpadu Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Jumat (31/12). (ANTARA/JOGLO JOGJA)

KULON PROGO, Joglo Jogja – Untuk mendorong toko Modern berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pemkab Kulon Progo mendirikan Toko PanganKu. Toko ini akan menjual berbagai produk pertanian juga olahan pangan dari kelompok wanita tani. Lokasinya terintegrasi dengan Pasar Hewan Terpadu Pengasih. Sehingga diharapkan dapat mendukung pengembangan kawasan berbasis pertanian dan peternakan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan, Toko PanganKu merupakan bagian dari program pembangunan pertanian secara utuh yang disebut agrobisnis. Diawali dengan on farm dari hulu. Kemudian pengolahan sampai pemasaran hasil dikelola oleh Asosiasi KWT Nyi Ageng Serang Kulon Progo (NYIASKU) dengan anggota 307 KWT.

“Dari sisi on farm sudah dilaksanakan usaha tani di semua lahan Kabupaten Kulon Progo. Lahan sawah dengan pola tanam padi palawija sudah sangat produktif, dari sisi optimalisasi pekarangan seperti produksi sayuran dan buah sampai ke pemasarannya. Jadi KWT dari sisi on farm sudah bisa mensuport sayuran dan buah untuk memasok,” kata Aris.

Dari sisi pengolahan, didukung APBD dengan bantuan alat pengolahan. Serta membuka Toko PanganKu dan Pasar Mitra Tani dalam rangka pemasaran hasil. Toko PanganKu akan diintegrasikan dengan SiBakul (belanja dari bebas ongkos kirim) pada 2022, yang saat ini masih dalam proses.

“Untuk pasar mitra tani menjual sembako yang akan bekerja sama dengan Gojek, ini betul-betul dari petani oleh petani dan untuk petani,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo menyampaikan, Toko PanganKu dan Pasar Mitra Tani merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan di Kulon Progo. Khususnya pada sektor pertanian.

Setiap tahun, produksi pertanian meningkat. Sehingga dalam kontribusinya nanti, Kulon Progo diharapkan mampu mencukupi secara mandiri akan kebutuhan pangan.

“Kemandirian pangan negeri ini masih sangat perlu diperjuangkan. Dukungan Kulon Progo sudah mulai terasa. Surplus beras 30-45 ribu ton setiap tahun itu sudah merupakan dukungan, bahwa terbukti kulon Progo juga mampu memberikan kontribusi untuk kemandirian pangan,” jelasnya.

Sutedjo menambahkan, untuk hal-hal yang sebenarnya mampu untuk diproduksi sendiri tidak perlu mendatangkan atau membeli dari tempat lain atau luar negeri. Spirit bela dan beli Kulon Progo sesungguhnya harapan untuk berdiri di kaki sendiri.

“Kami berharap Asosiasi KWT Nyi Ageng Serang Kulon Progo (NYIASKU) yang mengelola Toko PanganKu dan Pasar Mitra Petani tetap bisa eksis selamanya. Serta dapat berkembang lebih besar lagi,” harap Sutedjo. (ara/bid)