40 Pedagang Liar Ditertibkan

ANGKUT: Satpol PP Kota Semarang menertibkan pedagang liar yang berada di Pasar Johar Cagar Budaya, Senin (3/1). (DICKRI TIFANI BADI/JOGLO JATENG)

SEMARANG, Joglo Jateng – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang kembali menertibkan sekitar 40 pedagang liar di seputaran kawasan Pasar Johar Cagar Budaya, Senin (3/1). Penertiban ini dalam rangka menjelang peresmian pasar tersebut. Apalagi, Pasar Johar kini sudah mulai ditempati.

Meski Satpol PP sudah melakukan penertiban kedua kalinya di kawasan tersebut, namun para pedagang liar di seputaran Pasar Johar Cagar Budaya masih saja ada. Pantauan di lapangan, ketika pembongkaran berlangsung, nampak para pedagang pasrah dan sedikit berontak untuk melindungi perkakas dagangannya yang hendak diangkut.

Kepala Satpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto membeberkan, pihaknya melakukan penertiban karena sudah memberikan peringatan kepada para pedagang liar itu. Meskipun sudah diberikan peringatan, kata dia, pedagang masih bandel hingga diberikan sanksi tegas berupa penertiban.

“Kami sudah peringatkan berulang kali, bahkan sudah pernah melakukan operasi. Tapi mereka tetap berjualan,” ungkap Fajar usai giat penertiban.

Ia menuturkan, penertiban ini selain alasan larangan berdagang, juga karena Pasar Johar Budaya hendak diresmikan.  “Iya, ini juga akan diresmikan. Mudah-mudahan yang meresmikan dari pusat, ” ucapnya.

Fajar berpesan kepada para pedagang untuk menaati Peraturan Wali Kota (Perwal) Semarang. Oleh karena itu, ia menegaskan, jika sudah ada perwal dan yang melanggar akan diberikan sanksi tegas.

“Tolong kasihan Pak Hendi (Wali Kota Semarang). Kalau sudah diberi aturan ya jangan melanggar. Akibatnya kalo ditertibkan seperti ini, ” tuturnya.

Sementara itu,  salah seorang pedagang bernama Sumiyati merasa tidak terima lantaran dagangannya diangkut oleh Satpol PP Kota Semarang. Bahkan, ia mengaku tak tahu bahwa hendak ada penertiban di seputaran Pasar Johar Cagar Budaya. Sehingga, dirinya tidak siap untuk menutup dagangan.

“Nggak ada yang memberi tahu. Saya cuma mau cari uang. Kalau nggak gitu saya makan dari apa?,” ucap wanita yang berjualan ayam ini.

Tidak hanya kesal tanpa pemberitahuan penertiban itu, Sumiyati merasa kecewa lantaran belum mendapatkan lapak berdagang di Pasar Johar yang baru. “Tidak. Belum dapat. Yang baru dapat yang sebelumnya di MAJT,” ungkapnya. (dik/gih)