Targetkan PTM 100 Persen Pekan Ketiga Januari

HARAPAN: Proses kegiatan pembelajaran tatap muka di MTs Negeri 1 Yogyakarta, Kamis (6/1). (ANTARA/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di kota Yogyakarta, hingga saat ini masih 70 persen kapasitas. Ditargetkan pada pekan ketiga Januari ini, akan dilaksanakan PTM 100 persen kapasitas. Tetapi dengan berbagai syarat harus terpenuhi.

“Kami akan mengevaluasi bagaimana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dalam dua pekan ini. Jika sekolah dapat mengelola PTM dengan baik dan protokol kesehatan bisa dijalankan, maka PTM 100 persen kapasitas bisa dimulai,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori, Kamis (6/1).

Sejak kegiatan belajar mengajar semester dua tahun ajaran 2021/2022 dimulai pada 3 Januari, sekolah di Yogyakarta baru menerapkan PTM dengan pembatasan kapasitas. Yaitu maksimal sekitar 70 persen dari total siswa di sekolah.

Penerapan pembatasan tersebut ditujukan untuk memastikan sekolah dapat beradaptasi mengelola kegiatan pembelajaran tatap muka dengan baik. Serta memastikan pemenuhan sarana prasarana penunjang protokol kesehatan.

“Misalnya saja bagaimana sekolah mampu mengantisipasi potensi kerumunan, pertimbangan waktu antar jemput siswa dan hal-hal teknis lain untuk mengantisipasi potensi penularan,” tuturnya.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta juga akan menerjunkan tim untuk melakukan pemantauan ke sekolah. Sebelum memutuskan pelaksanaan PTM 100 persen kapasitas.

“Dengan pelaksanaan PTM secara penuh, maka kami berharap capaian kurikulum bisa lebih baik dibanding tahun lalu,” katanya.

Sementara itu, Kepala MTs Negeri 1 Yogyakarta Muhammad Iriyadi mengatakan, sekolah siap melaksanakan PTM 100 persen. Namun demikian, saat ini masih menunggu ketentuan dari pemerintah daerah.

“Sarana prasarana pendukung protokol kesehatan sudah tersedia cukup lengkap. Siswa wajib melakukan pengecekan suhu dan mencuci tangan sebelum masuk ke kelas,” katanya.

Sejumlah peraturan pun dibuat untuk mengantisipasi kerumunan. Diantaranya siswa tetap berada di kelas saat jam istirahat, guru melakukan monitoring secara rutin dan membuat pengaturan jadwal penjemputan siswa. (ara/bid)