SEMARANG, Joglo Jateng – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi adanya rencana kebijakan pemerintah pusat soal pemberian subsidi minyak goring kepada masyarakat. Diketahui, subsidi akan disiapkan selama 6 bulan kedepan.
Ketua Komisi B DPRD Jateng Sumanto menilai subsidi tersebut sangat penting. Sebab, langkah itu bisa menekan harga minyak goreng di pasaran. Di samping itu, subsidi bisa menjadi salah satu langkah pengurangan konsumsi minyak goreng yang dinilai tidak menyehatkan bagi tubuh.
“Pastinya subsidi sangat penting untuk menstabilkan harga. Utamanya sebenarnya momentum untuk mengurangi konsumsi minyak goreng, biasanya orang sakit ke dokter mengurangi gorengan atau menghindari gorengan,” katanya, Senin (10/1).
Ia meminta pemerintah harus mencari penyebab kenaikan harga minyak goreng. Sebab, Sumarno menilai tingkat keefektifan subsidi hanya sementara waktu.
“Selain mensubsidi juga harus dibekali solusinya jangan sampai subsidi terus nanti, supaya stabil harganya. Kalau untuk menekan harga, itu dalam waktu singkat efektif mungkin, tapi jangan sampai minyak itu menjadi tinggi terus,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang minyak goreng di Pasar Karangayu bernama Siti Sumiyati (55) mengungkapkan, harga minyak goreng masih terbilang tinggi. Minyak goreng kemasan bermerek mencapai harga 40 ribu per liter.
Sedangkan, harga minyak goreng berkemasan biasa dengan harga 38 ribu per liter. Sementara, minyak goreng curah harganya masih 20 ribu per liternya. Siti mengeluhkan sepinya pembeli karena kenaikan harga minyak goreng tersebut.
“Saat ini, harga minyak masih naik belum turun. Pembeli juga sepi akibat naiknya terlalu tinggi,” katanya saat ditemui di lapaknya.
Saat disinggung terkait rencana pemerintah akan ada subsidi minyak goreng, ia menyambut baik terkait langkah pemerintah untuk menekan harga minyak goreng di pasaran. “Pastinya menyambut gembira, kalau ada subsidi minyak dari pemerintah,” ucapnya. (dik/gih)