SOLO, Joglo Jateng – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendatangkan dua unit alat berat untuk operasional Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Putri Cempo Surakarta. Pengelolaan alat berat di TPA Putri Cempo ini dianggarkan melalui APBN murni 2021.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Cakra Nagara mengatakan, hal ini sebagai wujud dukungan terhadap terwujudnya PSEL di Kota Surakarta. “Dalam hal ini, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng telah mengalokasikan satu unit buldozer dan ekskavator dengan nilai Rp 4,4 miliar,” tuturnya dalam acara serah terima pengelolaan alat berat di TPA Putri Cempo Solo, Senin (10/1).
Kerja sama pengelolaan sampah menjadi energi listrik atau PSEL di TPA Putri Cempo telah dimulai sejak tahun 2016 dengan menggandeng PT Solo Citra Metro Plasma Tower. Dan saat ini, proses telah sampai tahap konstruksi.
“Tetapi tidak dapat dipungkiri ada permasalahan eksisting di TPA ini, di antaranya usia teknis TPA yang sudah habis sejak tahun 2010 dan rusaknya sebagian alat berat yang ada di TPA,” katanya.
Upaya tersebut merupakan bentuk kolaborasi bagaimana melakukan pengentasan permasalahan sampah di Kota Surakarta. Dalam hal ini, ada beberapa hal yang dibutuhkan Kementerian PU. Dari Cipta Karya satu unit buldozer untuk pengalihan jalur sungai agar tidak kemasukan sampah, yang dari Bina Marga adalah jalan operasional dan jembatan.
“Jadi ini intinya program kolaborasi dengan kementerian lain juga, di mana kementerian ESDM membuat instalasi pengolahan listrik untuk mengolah sampah jadi energi listrik,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, menargetkan PLES tersebut mulai beroperasi pada April. “April jalan, nanti semester kedua alatnya datang lagi, ada gasifier. April kami kejar,” ungkapnya.
Termasuk sampah yang ada di TPA tersebut, dikatakannya, akan habis dalam waktu sepuluh tahun. “Gunungnya (sampah yang menggunung) kami kejar, nanti setelah sepuluh tahun kami kehabisan sampah. (Nantinya) kami malah mendatangkan sampah dari daerah lain se-Soloraya,” tandasnya. (ara/ern)