BMKG: Erupsi Gunung Api di Tonga tak berdampak ke Indonesia

ROMBONGAN: Arsip foto Wisatawan turun dari perahu usai berkeliling di Pantai Wisata Nipah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/JOGLO JATENG)

JAKARTA, Joglo Jateng – Gunung api bawah laut di Tonga, wilayah yang berada di barat daya Samudra Pasifik, mengalami erupsi pada Sabtu (15/1) pukul 11.27 WIB.  Meski letusan yang muncul cukup keras, erupsi ini tidak sampai berdampak ke wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, pihaknya telah melakukan observasi muka laut. Dari hasil observasi tersebut, letusan gunung api tidak menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.

Selamat Idulfitri 2024

Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) sebelumnya menyampaikan bahwa erupsi gunung api bawah laut di Tonga berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Tonga, Papua Nugini, dan Australia.

Menurut hasil observasi muka laut yang dilakukan oleh PTWC, letusan gunung api tersebut menimbulkan tsunami setinggi 67 cm di Twofold Bay, Australia, pada Sabtu (15/1) pukul 19.05 WIB. Serta memicu tsunami setinggi 20 cm di Lombrum Manus Island, Papua Nugini, pada hari yang sama pukul 20.00 WIB.

“Ancaman tsunami tersebut tidak menimbulkan bahaya di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers BMKG, Minggu (16/1).

Gunung api Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai di Tonga rutin mengalami erupsi dalam beberapa dekade terakhir. Tetapi pada Sabtu (15/1) gunung itu mengalami letusan yang sangat keras. 

Citra satelit menunjukkan gunung itu memuntahkan gumpalan asap ke udara. Membuat langit di atas Tonga menjadi gelap karena abu. Letusan gunung api tersebut memicu penyampaian peringatan tsunami di Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru. (ara/ern)