Masa Pandemi, Pengunjung Kota Yogyakarta Tetap Ramai

DOKUMENTASI: Kepadatan jalan di area Tugu Jogja. (AFIFUDIN / JOGLO JATENG)

KOTA, Joglo Jogja – Kota Yogyakarta identik dengan destinasi wisata. Baik Wisata budaya, kuliner hingga wisata alam. Bahkan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta tembus ratusan ribu pengunjung.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, sepanjang Januari tahun ini, tercatat ada sebanyak 780 ribu kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta. Angka tersebut berdasarkan data tamu hotel dan kunjungan destinasi wisata.

“Jumlahnya cukup tinggi. Ini yang membuat kami pun merasa terkejut. Karena biasanya Januari itu lowseason,” ungkapnya, belum lama ini.

Baca juga:  Tim Creations Media Amikom Gelar Seminar Kepemimpinan di MAN 2 Yogyakarta

Lebih jauh, ia mengaku belum bisa menjamin seratus persen data tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan jika ada data ganda dalam penghitungan. Dengan asumsi kemungkinan tamu hotel juga mengunjungi berbagai destinasi wisata di Yogyakarta.

Secara rinci ia menjelaskan, angka 780.000 wisatawan sepanjang Januari terdiri dari 670.000 tamu hotel. Sedangkan sisanya adalah kunjungan pada destinasi wisata.

“Kondisi ini bagi kami adalah anomali. Tetapi, kami sudah melakukan konfirmasi ke hotel dan memang okupansi pada Januari cukup tinggi. Terutama di seputar Malioboro,” lanjutnya.

Pada 2022, pihaknya menargetkan total kunjungan wisatawan sebanyak 1,4 juta orang. Jumlah tersebut menjadi proyeksi kunjungan wisata yang mengacu pada kunjungan pada 2021 sebanyak 1,1 juta orang.

Baca juga:  Dispertan Kudus Siapkan Cadangan Pangan untuk Atasi Kondisi Darurat

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya mengubah strategi penghitungan jumlah kunjungan wisata menjadi tiap bulan. Dari yang sebelumnya satu tahun. Agar pemerintah bisa mengambil kebijakan dan strategi yang tepat, untuk pengembangan pariwisata di kota ini.

Adanya pandemi Covid-19 menurutnya menjadikan strategi tersebut perlu dilakukan, untuk melihat potensi suatu daerah. Agar upaya pengembangan daya tarik obyek wisata serta promosi bisa berjalan dengan baik

“Supaya ada yang selalu baru dalam periode tertentu. Sehingga wisatawan tetap tertarik untuk datang,” pungkasnya. (fif/bid)