MADRID, Joglo Jateng – Karim Benzema mencetak hattrick yang tidak saja memutar pendulum pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions. Tetapi juga membawa Real Madrid ke perempatfinal Liga Champions dan menyingkirkan Paris Saint Germain yang diperkuat Lionel Messi di kompetisi elite Eropa itu.
Benzema menciptakan tiga gol dalam kurun 17 menit babak kedua. Setelah tim tamu memimpin 1-0 sampai menit ke-61 dari gol yang dibuat pemain yang tengah dibidik Madrid Kylian Mbappe.
Usai laga Karim Benzema menolak menyebutkan jika gol pertamanya adalah karena blunder yang dibuat kiper PSG Gianluigi Donnarumma. Menurutnya gol itu murni karena tekanan dari seluruh tim.
Dia mendedikasikan tiga golnya dan kemenangan Madrid dan untuk penggemar Madrid. Karena mereka menjalani pertandingan yang berat, karena sempat tertinggal aggregate 2-0 Dari PSG. Sehingga semangat dari pendukung membuat mereka mampu meraih hasil yang dinginkan.
“Ini pertandingan yang sangat berat namun kami terus menekan sampai akhir dan kami pantas menang. Kami kalah pada leg pertama, mereka memimpin 1-0, tetapi pendukung kami terus memberikan segala hal yang baik kepada kami sampai peluit terakhir berbunyi,” kata Benzema.
Pelatih Paris Saint Germain Mauricio Pochettino sendiri melihat timnya pantas menang dan tampil sebagai tim yang lebih baik. Namun gol pertama Benzema telah mengubah arah pertandingan.
“Paris Saint-Germain kini sudah mengejar gelar Liga Champions selama bertahun-tahun. Saya kecewa sekali, marah, tapi segala hal bisa terjadi. Pekan-pekan ke depan tidak akan mudah. Gol pertama sama sekali mengubah jalannya pertandingan,” ungkap Pochettino.
Selain itu, Pochettino juga mengecam VAR dan mengklaim bahwa kiper-nya Gianluigi Donnarumma dilanggar sebelum gol pertama Real Madrid tercipta. Saat itu Benzema berhasil merebut bola dari Donnarumma. Sebelum mengoper ke Vinicius yang mengembalikan ke penyerang Prancis tersebut sebelum berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-61.
“Sayang sekali, ada pelanggaran terhadap Donnarumma untuk gol pertama. Tidak mungkin untuk tidak membicarakan kesalahan besar ini. Tidak mungkin ini terjadi pada 2022,” katanya kepada Canal+, Kamis (10/3).
Pochettino mengatakan bahwa para pemain sangat kecewa dengan hasil ini. Karena mereka sudah lama mengincar trofi Liga Champions selama bertahun-tahun.
“Akan sulit untuk mengubah keadaan pikiran ini. Ya, saya pikir di saat seperti ini, kita harus mengingat hal-hal baik. Kita bisa kalah dari Real Madrid, yang merupakan salah satunya klub terbaik di dunia, tetapi tidak dengan cara ini,” sambungnya. (ara/fat)