Oleh: Rudianto, S.Pd.SD
Guru SDN 02 Kedungbanjar, Guru SDN 02 Kedungbanjar
IMPLIKASI dari SE Mendikbud no.4/2020 membuat sekolah melakukan pembelajaran dari rumah untuk para peserta didik, untuk bisa menghasilkan pembelajaran bermakna sesuai point 2a maka guru harus memilih model pembelajaran yang tepat agar menjadi pembelajaran yang bermakna. Model pembelajaran Pembelajaran Campuran (Blended Learning) adalah salah satu model pembelajaran yang membuat siswa aktif dan mandiri dalam pembelajaran. Kelas Campuran adalah kelas yang menerapkan pembelajaran campuran sehingga murid mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Model Pembelajaran ini sudah penulis terapkan di Kelas V SDN 02 Kedungbanjar.
Dengan mengadaptasi konsep dari Catlin R. Tucker dkk (2017) maka Bukik Setiawan (2021) mendefinisikan Pembelajaran Campuran (Blended Learning) sebagai program pendidikan yang memfasilitasi murid belajar dengan memenuhi 4 ciri ini. Pertama, setidaknya mengikuti pembelajaran asinkron yang memungkinkan murid merdeka mengatur waktu, tempat, alur dan tempo belajarnya. Kedua, setidaknya mengikuti pembelajaran sinkron dengan pendampingan guru pada suatu waktu dengan moda belajar tertentu; Ketiga, menghubungkan beragam modalitas program/mata pelajaran menjadi suatu pengalaman belajar terintegrasi. Keempat, membantu murid menjadi pelajar merdeka belajar (komitmen pada tujuan, mandiri pada cara dan reflektif) dalam mencapai sasaran belajar yang disepakatinya.
Pembelajaran campuran tidak bisa dilakukan hanya dengan teknologi yang kekinian bila pedagogisnya ketinggalan zaman. Guru bukan hanya menguasai teknologi tapi juga pedagogi seperti kelebihan dan kelemahan setiap metode belajar sebelum memilih metode belajar yang paling sesuai kebutuhan murid. Banyak bukti menunjukkan Pembelajaran campuran memfasilitasi murid lebih aktif, lebih paham tujuan belajar, lebih mandiri belajar dan lebih reflektif.
Dengan pembelajaran campuran, murid mendapat kesempatan mengatur sendiri pembelajarannya. Kesempatan ini penting bagi murid agar bisa mengembangkan kemampuan pengaturan pembelajaran secara mandiri, terlebih di era pandemi seperti sekarang ini, pembelajaran campuran dirasa paling tepat. Pembelajaran campuran juga mengubah peran guru untuk menjadi lebih berempati, lebih kreatif, lebih berdaya, dan lebih melibatkan. Itulah guru merdeka belajar. Pembelajaran campuran lebih memungkinkan bagi guru untuk memandu murid dalam menguasai 4C Kompetensi Abad ke-21, yaitu Critical Thinking, Creativity, Collaboration dan Communication.
Komposisi pembelajaran campuran yang direkomendasikan adalah 1:3 antara sinkron dengan asinkron. Artinya, untuk setiap 1 jam pembelajaran sinkron direkomendasikan dicampur dengan pembelajaran asinkron sebanyak 3 jam. Meski demikian, guru bisa melakukan penyesuaian berdasarkan kebutuhan murid, karakteristik dan tujuan pembelajaran. Padukan sinkron dan asinkron untuk mengoptimalkan kelebihan dan mengantisipasi kelemahan masing-masing strategi. Gunakan sudut pandang murid untuk memahami kelebihan dan kelemahan pembelajaran sinkron dan asinkron. Pertimbangkan kelebihan dan kelemahan pembelajaran sinkron dan asinkron sebelum memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat. Pandu murid memadukan pelajaran yang didapatkan dari pembelajaran asinkron dengan proses belajar sinkron serta sebaliknya. Pada setiap awal fase pembelajaran, kaitkan dengan pengalaman murid mengikuti fase pembelajaran sebelumnya. Bangun jembatan penghubung yang mengaitkan pembelajaran sinkron dan asinkron.
Efektivitas dari penerapan model pembelajaran campuran (blended learning) ini sangat baik, siswa menjadi lebih aktif, mandiri, dan mendapat porsi belajar yang lebih banyak sehingga pencapaian ketuntasan belajarpun meningkat. Model pembelajaran ini sudah penulis terapkan di kelas V SDN 02 Kedungbanjar sejak awal semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 dan prosentase ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran campuran (blended learning) sangat efektif dalam era pembelajaran di masa pandemi seperti sekarang ini. (*)