REMBANG, Joglo Jateng – Badan Pusat Statistik melakukan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) di Kabupaten Rembang, Selasa (22/3). Pelaksanaan program ini bertujuan untuk memastikan keakuratan pendataan.
Bupati Rembang H.Abdul Hafidz ikut secara langsung dalam pelaksanaan kegiata tersebut. Bupati mengatakan, monitoring terhadap kegiatan Susenas ini untuk memastikan keakuratan data yang disajikan dalam pencacahan agar sesuai aturan yang ada.
“Saya hanya ingin memastikan benar-benar di dalam pencacahan ini bisa dilaksanakan sesuai aturan yang ada. Yakni dengan ketentuan yang ada dan tidak ada rekayasa,” ungkapnya.
Bupati menyebut ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden atau warga selanjutnya dilaporkan ke BPS pusat. Nantinya akan diproses melalui sistem dengan hasil kesimpulannya untuk menentukan kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Bupati mengungkapkan info yang disampaikan oleh responden kepada pencacah menjadi perhatian. Karena ada warga yang harus dikawal kebutuhan sehari-harinya dan kesehatannya.
“Untungnya sudah ditangani melalui program pemerintah, sehingga kami tidak khawatir, kepala desa dan Bu camat langsung bisa mendampingi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Rembang, Henri Wagiyanto menuturkan, pihaknya menerjunkan petugas sebanyak 40 pendata lapangan dan 20 pengawas lapangan. Hal itu untuk memperlancar kegiatan Susenas
“Dalam satu blok sensus itu ada 10 sampel. Karena sebelumnya tadi sudah kita listing update rumah tangga-rumah tangga tersebut, kita masukkan ke dalam aplikasi terus kita ambil sampel by program 10,” jelasnya tentang kegiatan yang ditarget selesai 2 April mendatang itu.
Satu responden menjawab 300 pertanyaan meliputi pertanyaan identitas responden, pendidikan, pekerjaan, kesehatan, pengeluaran dan kondisi rumah. Data Susenas ini akan dijadikan acuan data kemiskinan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). (hms/fat)