Sektor Pertanian tidak Terdampak Pandemi

BERSAMA: Wakil Bupati Kabupaten Sleman, Danang Maharsa secara simbolis sedang turut menanam bawang merah, di Bulak karang, Tirtomartani, Kalasan, beberapa hari lalu. (DOK. PRIBADI / JOGLO JATENG)

SLEMAN, Joglo Jogja – Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap tatanan masyarakat, baik sosial maupun ekonomi. Kendati demikian, sektor pertanian dinilai menjadi salah satu sektor yang tidak terdampak pandemi Covid-19.

Wakil Bupati Kabupaten Sleman, Danang Maharsa mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting. Yang selalu dibutuhkan masyarakat. Bahkan, saat pandemi Covid-19 seperti yang masih berlangsung, ia merasa sektor pertanian relatif tidak banyak terdampak.

“Sektor pertanian menjadi sektor yang relatif tidak banyak terdampak pandemi. Saya berharap petani semakin semangat mengelola lahannya,” ungkapnya saat melakukan gerakan menanam bawang merah, beberapa hari lalu.

Lebih jauh, menurutnya kegiatan tersebut merupakan salah satu dari upaya-upaya Pemkab Sleman memotivasi petani meningkatkan produksi pertanian. Khususnya, untuk komoditas bawang merah, produksi asli dari Kabupaten Sleman.

Dengan demikian, pihaknya mengapresiasi petani-petani yang tetap semangat mengelola sawahnya dan mengembangkannya dengan berbagai inovasi-inovasi. Ia mengaku bersyukur, masyarakat di Kabupaten Sleman banyak yang semangat bertani.

“Saya berpesan agar petani-petani mengutamakan kualitas hasil pertanian dibandingkan sekadar kuantitas. Karena kualitas yang baik akan memiliki harga jual yang tinggi pula, serta akan mampu bersaing di pasaran,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua kelompok tani setempat, Janu Riyanto menambahkan, jumlah petani aktif di Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan saat ini ada sebanyak 1.104 orang. Adapun lahan untuk menanam bawang merah di Tirtomartani ada seluas 341 hektar.

Ia menyebut, pada Juni nanti, lahan tersebut akan mendapat pengembangan seluas 10 hektar dari Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman. Olehnya, ia menyampaikan apresiasi atas dorongan Pemkab Sleman selama ini.

“Terima kasih terus mendorong petani untuk terus berkembang dan lebih maju. Apalagi saat ini ada sebanyak 75 petani Tirtomartani yang mengikuti Sekolah Lapang (SL) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani agar lebih produktif,” imbuhnya. (fif/bid)