SUDAH sejak kecil, Sindiya Widji Sayekti (23) sering mengikuti perlombaan jadi model. Kesukaannya terhadap dunia modelling itu, mengantarkannya menjadi model yang cukup dikenal.
Perempuan yang akrap disapa Widya itu menceritakan, ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ia kerap diajak sesorang perias model ngantik Solo. Dari sanalah ia belajar dan membuat dirinya kini memiliki bakat menjadi modelling.
Widya merasa bahwa profesinya tersebut sangat membantu secara finansial. Bahkan, ia menganggap uang hasil jerih payahnya menjadi model rias pengantin cukup besar.
“Sekarang saya sudah bisa mendapat penghasilan dari menjadi model. Dulu awalnya hanya mendapat Rp 100 ribu, namun sekarang dalam waktu beberapa jam saja sudah bisa mendapat penghasilan Rp 500 ribu,” kata perempuan asal Pati itu, Rabu (30/3).
Widya mengaku telah menorehkan banyak prestasi saat masih duduk di bangku sekolah. Di antaranya ulai juara satu lomba Kartini di desa, juara satu Mas dan Mbak Kartini di SMK, kemudian harapan satu Kartini di kampus, dan menjadi juara harapan satu Duta Anti Narkoba di Kampus Farmasi.
Di sisi lain, ia juga menjelaskan bahwa profesinya tersebut turut terdampak pandemi Covid-19. Alhasil, penghasilan menjadi model menjadi tidak menentu. Ia mengaku saat ini hanya bisa ikut event online saja.
“Semenjak ada Covid-19, tidak ada boleh ada kerumunan banyak orang. Jadi semua kegiatan ditiadakan,” ujarnya.
Selain menjadi model, Widya juga bekerja di apotek dan penjual online. Adapun yang ia jual terdapat berbagai produk konveksi. Yakni mulai produk baju, tas, sandal dan peralatan rumah tangga.
“Dulu waktu awal SMK, saya pernah dimintai tolong temenku untuk mengambil foto produk jualannya. Pada akhirnya, saya tertarik menjual produk tersebut. Hingga sekarang dapat menambah produk jualan. Seperti perlengkapan rumah tangga,” tandasnya. (cr7/gih)