Optimistis Libur Lebaran Dongkrak Pariwisata

SERU: Pengunjung sedang menikmati wisata adrenalin di kampung ngelarang, Sidoarum, Sleman, beberapa waktu lalu. (AFIFUDIN/JOGLO JOGJA)

SLEMAN, Joglo Jogja – Libur panjang lebaran dinilai bisa kembali mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Mengingat dalam kurun waktu dua tahun terakhir, kondisi parwisata mengalami keterpurukan akibat bencana pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman,Suparmono membenarkan hal tersebut. Menurutnya libur lebaran ini cukup panjang. Tidak seperti libur hari raya lain yang liburnya relatif singkat

“Libur cuti bersama lebaran tahun ini selama 10 hari, dan ini cukup panjang. Sedangkan pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 yang tidak terlalu lama saja, peningkatan hunian hotel di Sleman rata-rata 52 persen sampai dengan 95 persen, dan tingkat kunjungan wisatawan pada destinasi wisata juga naik sekitar 30 persen sampai dengan 75 persen,” Ungkapnya, Minggu (17/4).

Lebih jauh, libur cuti hari raya ini menurutnya menjadi angin segar bagi pergerakan sektor pariwisata di Kabupaten Sleman. Bahkan, saat ini tingkat keterisian hotel untuk buka bersama setiap hari meningkat dan tren setiap akhir pekan selalu penuh.

Ia mengungkapkan, dalam persiapan menghadapi liburan Lebaran dan cuti bersama pengelola hotel optimistis terjadi peningkatan. Bahkan kenaikan diprediksi sekitar 20 persen dari Liburan Natal dan tahun baru 2022.

“Pada pekan ini okupansi beberapa hotel untuk libur lebaran dan cuti bersama sudah sekitar 40 persen dan di prediksi akan meningkat sampai libur lebaran dan cuti bersama tiba, selain itu juga beberapa hotel juga sudah optimis terisi penuh untuk libur lebaran dan cuti bersama,” lanjutnya.

Pihaknya menegaskan akan tetap mengedepankan konsistensi terapan Protokol Kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19. Agar para wisatawan yang pulang dari Sleman mendapatkan kepuasan.

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan arahan kepada para pelaku wisata, pengelola destinasi wisata, pelaku usaha jasa pariwisata. Termasuk juru parkir untuk benar-benar memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan.

“Jangan sampai ada keluhan masalah tarif parkir, masalah kuliner atau oleh-oleh makanan khas dan lainnya,” pungkasnya. (fif/bid)