Peningkatan Hasil Belajar Tematik Menggunakan Metode Simulasi

Oleh: Arofah, S.Pd
Guru SDN 01 Rowosari, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang 

PENDIDIKAN merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa di masa depan. Melalui pendidikan, manusia sebagai subjek  pembangunan dapat dididik, dibina dan dikembangkan potensi-potensinya.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Berdasarkan panduan KTSP, pengelolaan kegiatan pembelajaran pada kelas awal Sekolah Dasar dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar pembiasaan dilakukan dengan model pembelajaran tematik yakni pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema. Tema merupakan wadah atau wahana untuk  mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh.

Pembelajaran tematik merupakan salah satu pembelajaran yang  menekankan pada aktivitas siswa. Sebagai subjek dalam kegiatan pembelajaran, siswa harus dikondisikan dengan baik. Keaktifan siswa sangat bergantung pada kemampuan guru dalam  mengorganisasi materi pembelajaran dan kelas selama pembelajaran itu  berlangsung. Pemilihan tema yang dekat dengan diri dan lingkungan siswa sangat membantu guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas dan dapat  membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.

Menurut Horward Kingsley hasil belajar terbagi menjadi tiga,  yakni (a) keterampilan dan kebiasaan. (b) pengetahuan dan pengertian, dan (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar tersebut dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran tematik merupakan salah satu pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam pelaksanaannya.

Pembelajaran tematik merupakan program pembelajaran yang berangkat dari satu tema/topik  tertentu kemudian dielaborasikan dari berbagai aspek atau ditinjau dari  berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan di sekolah. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pemilihan tema yang dekat dengan diri dan lingkungan siswa sangat  membantu guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas dan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran  tematik memiliki karakteristik sebagai berikut. a) Berpusat pada siswa. b) Memberikan pengalaman langsung c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. d) Bersifat fleksibel.

Metode simulasi adalah suatu metode pembelajaran yang melatih siswa untuk melakukan suatu perbuatan yang bersifat pura-pura yang menggambarkan keadaan sebenarnya. Langkah-langkah metode simulasi adalah sebagai berikut. 1) Menetapkan topik. 2) Guru memberikan gambaran masalah dalam situasi yang akan disimulasikan. 3) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang disediakan. 4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya khususnya kepada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.

5) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran. 6) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian. 7) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang mendapat kesulitan. 8) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong siswa berpikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan. 9) Melakukan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun materi cerita yang disimulasikan.  Guru harus mendorong agar siswa dapat memberikan kritik dan tanggapan terhadap proses pelaksanaan simulasi. 10) Merumuskan kesimpulan. (*)