Figur  

Berkarya, Wadah Anak Muda Berkreasi

Annisa Khansa. (DOK. PRIBADI / JOGLO JATENG)

ANNISA Khansa, salah seorang penggagas Sanggar Kecik. Sanggar ini adalah salah satu wadah bagi para anak muda untuk berkreasi. Dengan melihat tantangan anak-anak seiring kemajuan zaman yang sangat menantang. Terlebih saat pandemi Covid-19.

Saat Covid-19, banyak anak-anak vakum untuk berkegiatan, bahkan hingga dua tahun. Dimana dengan usia rata-rata setingkat SMP dan SMA, ia mengajak anak-anak untuk berkumpul dalam satu wadah untuk berkreasi. Bahkan ia mengajarkan berinteraksi sosial yang sehat.

Selamat Idulfitri 2024

“Kita bisa mengerahkan banyak massa tapi kita tidak tahu cara bermusyawarah bagaimana. Jadi kita mengajari cara musyawarah itu seperti apa bahkan hingga cara mengambil keputusan di dalam rapat,” ujar Annisa.

Baca juga:  Banting Setir dari Modelling hingga Raih Prestasi

Menurut Annisa, anak-anak zaman sekarang memiliki potensi yang besar. Dimana hal ini didukung dengan kemudahan dalam mendapatkan informasi serta mobilitas kendaraan yang mudah.

“Anak-anak sekarang itu potensinya besar. Informasi gampang didapat, mau kemana-mana mudah. Bahkan anak SMP sudah punya motor, namun belum tahu mau diarahkan kemana,” ucapnya.

Perempuan kelahiran Sleman, Desember 1992 ini mengatakan, bahwa anak-anak muda sekarang sangat antusias jika diarahkan untuk berkegiatan. Dimana layaknya usia anak, mereka masih dalam kondisi yang sangat bersemangat.

Seperti game online misalnya, orang tua melihat anak-anak yang bermain game online sebagai masalah. Dimana sebenarnya mereka hanya ingin di apresiasi dan diberikan ruang.

Baca juga:  Cinta Sastra Sejak SMP: Altabella Septi Arista Raih Kesuksesan di Dunia Penulisan

“Sebenarnya anak-anak muda hanya ingin diapresiasi, setelah itu tinggal bagaimana kita mengarahkan. Cuma orang-orang dewasa itu ga sabar untuk berproses, ga cukup sabar untuk mendampingi,” katanya.

Ia dan beberapa anggota pemuda pemudi Garuda Muda Berkarya yang tergabung dalam sanggar Kecik bahkan pernah mengadakan turnamen game online. Salah satunya mobile legend. Sehingga membuka pandangan para anak muda untuk ikut berkumpul bersama.

“Akhirnya mereka melihat karang taruna itu keren lho, ikut pemuda pemudi tidak jadul. Karena beranggapan pemuda pemudi desa hanya sebatas kerja bakti dan sinoman,” jelasnya. (ers/bid)