DEMAK, Joglo Jateng – Pemkab Demak bertekad menangani bencana abrasi dan rob di kawasan pesisir. Mulai dari Sayung hingga Wedung. Salah satunya dengan kolaborasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) maupun pihak terkait untuk menanam mangrove, belum lama ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Pemkab Demak, Ahmad Sugiarto berharap setelah penanaman mangrove ini, semua pihak terutama masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan melestarikan yang telah ada.
“Supaya dapat tumbuh subur dan berfungsi sebagai pemecah ombak dan mampu meminimalisir dampak abrasi laut yang terjadi. Sebab, sifat dari pohon mangrove itu sendiri adalah menahan arus air laut agar tidak mengikis daratan pantai,” ungkapnya.
Menurutnya, adanya kolaborasi antara penanaman mangrove dan pembangunan infrastruktur jalan merupakan upaya untuk pemberdayaan ekonomi bagi para nelayan maupun usaha kecil lainnya yang ada di pesisir. Kolaborasi juga penting dilakukan bersama oleh masyarakat dan dinas terkait dalam menjaga lingkungan.
“Jadi, kita bangun jalan sekaligus penataan lingkungannya. Ke depan kita juga akan bekerjasama dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Disperakim Pemprov Jateng dan lainnya untuk penataan kawasan kumuh di pesisir. Kita lakukan secara bersama-sama sehingga dampak kerusakan lingkungan bisa diatasi bersama-sama,” ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Demak, Ali Maksun dan beberapa pejabat struktural dan staf dari Dinputaru, Dinperkim, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Camat Sayung dan beberapa Perangkat Daerah serta Komunitas Peduli Lingkungan.
Penanaman dua ribu mangrove dilakukan di Dukuh Bedono Desa Bedono Kecamatan Sayung. Kemudian tiga ribu mangrove di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung. (cr3/gih)