Antisipasi PMK Jelang Idul Adha

SIGAP: Pemeriksaan pencegahan penyakit mulut dan kuku oleh Puskeswan Sanden di salah satu peternakan sapi di Sanden, Bantul, Rabu (18/5). (ERNA SARI SUSANTI/ JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Pemeriksaan Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan dilakukan di Bantul. Yakni untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut jelang Hari Raya Idul Adha. Penemuan PMK di Jawa Timurdan aceh juga menjadi pendorog dilaksanakan pemeriksaan ini. Terlebih, telah di temukan juga PKM di wilayah Galur, Kulon Progo.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan yang ketat. Sebab, Bantul merupakan salah satu kabupaten dengan penyuplay kebutuhan daging sebesar 70 persen.

Dimana saat menjelang Idul Adha, penjualan sapi mencapai 7 ribu ekor dan untuk kambing serta domba sebanyak 16 ribu ekor. Sehingga dibutuhkan antisipasi agar penyakit ini tidak menyebar di Bantul.

“Dari Bantul sudah kita antisipasi dengan membentuk satgas penanganan kewaspadaan PMK. Hal ini melibatkan berbagai pihak seperti kepolisian, satpol pp, kesbangpol termasuk BPPD,” ujarnya, Rabu (18/5).

Pemeriksaan antisipasi pencegahan PMK di tiga kecamatan di Bantul yang dilakukan Rabu (18/5), merupakan perwujudan Bantul bebas dari PMK. Sehingga diharapkan masyarakat Bantul tidak ragu dalam menyambut Idul Adha nanti.

“Tidak perlu khawatir berlebih, kita akan jaga ketat. Supaya Bantul sehat dari PMK,” harapnya.

Pihaknya juga tengah melakukan penyemprotan desinfektan ke pasar-pasar hewan. Selain itu, pihaknya tidak memberikan Sertifikat Kesehatan Hewan (SKH) untuk keluarnya ternak dari Kabupaten Bantul.

“Untuk masuk pun, kita harus ada SKH. Sementara kita isolasi, kita sendirikan dengan ternak yang ada, untuk memastikan ternak yang datang benar-benar sehat,” tuturnya.

Joko juga berharap, agar masyarakat tidak ragu dan panik untuk datang ke pusat kesehatan hewan (puskeswan) setempat. Sehingga tidak ada masyarakat yang takut membeli daging dengan harga murah, karena terindikasi tertular PMK.

“Karena PMK bukan penyakit zoonosis. Sehingga tidak menular kepada manusia,” paparnya.

Sementara itu, terkait kuliner sate yang ada di Bantul dipastikan aman. Karena telah dimasak dengan matang. Diharapkan untuk sementara masyarakat mengkonsumsi bagian dagingnya saja. Karena penyebaran penyakit ini ada pada air liurnya.

“Kita makan dagingnya saja, tapi dimasak dengan matang. Pertimbangannya karena virus ini penyebarannya di air liur, sehingga jeroan kepala dihindari untuk dikonsumsi,” jelasnya. (ers/bid)