Peningkatan Keterampilan Menyimak Bahasa Jawa melalui Model Arias

Oleh: Arofah, S.Pd
Guru SDN 01 Rowosari, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang

MATA pelajaran bahasa dan sastra Jawa merupakan muatan lokal wajib untuk Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada berbagai  tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Jawa di SD, antara lain agar siswa mampu menikmati, menghayati, memahami, dan memanfaatkan karya-karya sastra dan budaya Jawa guna memperkaya pengalaman jiwanya untuk pembentukan watak budi luhur serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa (Suwardi, 2009: 103).

Menyimak menjadi salah satu komponen penting dalam pembelajaran bahasa Jawa di sekolah dasar. Menyimak menurut Tarigan (2008: 31) adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan/informasi (bahan pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Media pembelajaran dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan tujuan pembelajaran, tingkat perkembangan siswa, kemampuan yang dimiliki guru, situasi dan kondisi yang tepat, serta memahami karakteristik media yang digunakan.

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang mengaitkan atau memadukan beberapa kompetensi dasar dan indikator dari Standar Isi beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan untuk dikemas dalam satu tema. Pembelajaran tematik menekankan pada pengalaman dan kebermaknaan dalam belajar, sehingga peserta didik memperoleh pemahaman yang utuh dalam proses pembelajaran yang mengaitkan antar mata pelajaran.

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dikembangkan sebagai salah satu alternatif  yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang baik. Model pembelajaran ARIAS berisi lima komponen yaitu assurance, relevance, interest, assessment dan satisfaction yang dikembangkan berdasarkan teori-teori belajar dan merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran bahasa Jawa dengan menggunakan model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction). Model ARIAS bercirikan lingkungan belajar yang sistematis, bermakna dan sederhana sehingga siswa merasa nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran. Kondisi ini akan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan kemampuan penalarannya dan siswa lebih dihargai mengemukakan ide-ide yang ada dalam pikirannya.

Model ARIAS mempunyai dampak instruksional yaitu perolehan dan penguasaan materi baru. Dampak pengiringnya yaitu siswa mempunyai rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat yang dimiliki, tumbuhnya minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran bahasa Jawa serta motivasi siswa untuk belajar semakin besar.

Langkah-langkah model ARIAS sebagai berikut. 1) Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Menthok-menthok”. 2) Tahap Assurance, guru memberi motivasi dan rasa percaya diri kepada siswa. 3) Tahap Relevance, siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 4) Guru menceritakan cerita Kancil dan Keong dan menjelaskan ciri-ciri dari kancil dan keong tersebut. 5) Siswa mendengarkan dengan seksama, lalu guru melakukan tanya jawab.

Selanjutnya, 6) Tahap Interest, siswa dikelompokkan masing-masing beranggotakan 2 anak, kemudian siswa diminta mendiskusikan lembar kerja yang diberikan berupa pertanyaan berkaitan dengan cerita dan menebak nama hewan berdasarkan deskripsi yang diberikan. 7) Guru membimbing siswa dengan mengamati dan memotivasi kelompok maupun anggota kelompok dalam mengerjakan tugas. 8) Tahap Assessment, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, kemudian guru memberikan tanggapan terhadap presentasi siswa. 9) Tahap satisfaction, guru memberikan reward bagi kelompok terbaik. 10) Guru bersama siswa mengadakan refleksi terhadap materi pembelajaran. 11) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 12) Siswa diberi soal individu secara tertulis. (*)