DEMAK, Joglo Jateng – Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Demak menyebut harga daging sapi di pasar tradisional tidak terdampak, meski penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tengah merebak. Pasalnya, hingga saat ini belum ditemukan PMK di Kota Wali ini.
Kepala Dindagkop UKM Demak Iskandar Zulkarnain mengatakan, harga daging di sejumlah pasar tradisional saat ini tergolong normal. Yakni di angka Rp 130 ribu hingga 135 ribu per kilogram.
“Harganya masih stabil. Karena belum ditemukan atau terindikasi adanya PMK di Demak,” katanya, Minggu (22/5).
Meski demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk bersama-sama melakukan antisipasi, agar tidak terjadi penyebaran PMK di wilayah Demak. Dengan demikian, diharapkan harga ternak ataupun daging tidak ikut terdampak.
“Ini tetap harus diwaspadai. Mau tidak mau bisa berpengaruh pada harga jual ternak atau harga jual daging. Imbasnya tentu bisa mempengaruhi keuntungan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu penjual daging di Pasar Mranggen, Ismi (50) mengatakan, harga daging setelah lebaran tergolong normal. Menurutnya, harga daging sapi saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah mencapai Rp 135 ribu hingga Rp 145 ribu perkilogram. Meski mengalami kenaikan, berdasarkan pengakuannya, Ismi masih bisa menjual 50 kilogram setiap berjualan.
“Harga jual daging sapi saat ini Rp 125 ribu per kilo. Ambil dari tempat pemotongan seharga Rp 115 ribu. Yang beli itu langganan bakulan seperti bakso dan warung. Setiap jualan bawa 50 kiloan bisa habis. Jualan mulai dari jam 05.30 sampai pukul 12.00,” ucapnya. (cr3/gih)