PURWOKERTO, Joglo Jateng – Tim Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto, mendorong pengembangan potensi desa wisata. Sebagai upaya sarana pemulihan perekonomian setelah pandemi Covid-19, khususnya di Desa Banjaran, Kabupaten Purbalingga.
“Kegiatan ini kami lakukan dalam program riset keilmuan desa di Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga,” jelas Ketua Tim Dosen FEB UMP Naelati Tubastuvi, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dengan membentuk desa wisata dalam rangka memanfaatkan potensi desa. Dan membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Baik yang kehilangan pekerjaan, terjadi pengurangan jam kerja, maupun terjadi penurunan pendapatan di Desa Banjaran.
Lanjutnya, ia mengusung gagasan yang bertajuk ‘Pengembangan Potensi Desa Wisata Sebagai Sarana Pemulihan Perekonomian Melalui Partisipasi Masyarakat Terdampak Covid-19.’
Naelati menjelaskan, gagasan tersebut berdasarkan analisis terhadap kondisi geografis Desa Banjaran. Yang memiliki Bendungan Slinga di Sungai Klawing, hutan bambu, hamparan sawah, industri kerajinan bambu, dan kesenian rakyat. Yang merupakan potensi ekonomi lokal yang dapat diintegrasikan menjadi desa wisata.
Ia menuturkan, bahkan lokasi di sekitar Bendung Slinga sekarang makin ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari luar daerah Banjaran. Karena keindahaan alamnya.
“Kami berharap kegiatan tersebut dapat memberi manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Banjaran,” ujar Dekan FEB UMP itu.
Menurut dia, kegiatan yang juga ditujukan untuk mendorong dosen dan mahasiswa menghasilkan inovasi, metode, dan rancangan atau model kegiatan Kampus Merdeka, yang diimplementasikan melalui pengembangan desa wisata itu, didanai oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendibud Ristek). Serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. (ara/all)