Oleh: Sri Trisnanik, S.Pd., M.Pd
Guru Bahasa Inggris MTs Negeri 2 Demak
PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi telah memiliki banyak peran terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah pada pembelajaran pada mapel Bahasa Inggris. Di era digital ini pendidikan harus mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam seluruh mata pelajaran. Dengan berkembangnya pendidikan era digital maka memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan yang berlimpah ruah serta cepat dan mudah.
Pada konteks pendidikan, pemahaman tentang karakteristik setiap generasi menjadi penting untuk menentukan bagaimana strategi pendidikan yang efektif diberikan kepada siswa. Tujuannya tidak sekadar capaian akademik dan pedagogik siswa, tetapi juga bagaimana proses pendidikan dapat menumbuhkan karakter dan kecintaan siswa terhadap aktivitas belajar. Saat ini, sebagian besar dari Generasi Zero berada pada usia sekolah. Ini berarti, penyesuaian sistem belajar dalam ruang-ruang pendidikan kita harus mempertimbangkan karakteristik Generasi Zero supaya sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa mengesampingkan minat dan habituasi mereka sebagai sebuah kelompok generasi.
Guru harus banyak melakukan pengamatan tentang bagaimana siswa memadukan sisi fisik dan digital dalam cara mereka berinteraksi, hidup, dan belajar. Hal ini akan menjadi landasan bagi guru untuk menentukan metode pembelajaran yang akan gunakan. Berkaitan dengan teknologi aplikasi yang sangat efektif dalam pembelajaran Bahasa Inggris, penulis yang mengajar di MTs N 2 Demak dalam melaksanakan pembelajaran merangkum dari beberapa sumber, yakni: Pertama, Google Classroom.
Google Classroom adalah platform yang didesain untuk pembelajaran di kelas. Platform ini bisa digunakan untuk guru dan siswa. Kedua, Edmodo. Edmodo adalah platform education network berbasis Learning Management System (LMS) yang akan menghubungkan antara guru dan siswa bahkan sampai orang tua untuk melakukan pembelajaran secara online yang bisa diakses secara gratis. Tidak hanya berkomunikasi, melalui platform ini guru bisa melakukan pembelajaran dengan membagikan konten baik berupa teks atau video latihan soal, sampai dengan PR (Pekerjaan Rumah).
Ketiga, Socrative. Socrative hampir sama dengan Edmodo. Tampilan yang cerah membuat para siswa akan menyukai Socrative. Para guru juga sudah bisa mengunduh di google play dan i-store aplikasinya. Keempat, Padlet. Padlet bisa menjadi tempat para siswa untuk mengembangkan writing skill mereka dan hasil kegiatan mereka bisa disimpan dan akan menjadi bagian penilaian keterampilan untuk siswa. Biasanya, ada saja siswa yang malu untuk bertanya di kelas. Padlet kemudian menjadi sarana yang bagus untuk siswa-siswa yang malu bertanya langsung. Mereka tinggal mengetik di Padlet, dan guru bisa membaca pertanyaan mereka dan menjawabnya langsung.
Kelima, Acapella Group. Aplikasi ini sangat memudahkan para guru Bahasa Inggris atau Bahasa Asing lainnya untuk pengembangan listening skill para siswa. Guru mengetik kalimat, Acapella secara sintetis akan mengolah kalimat-kalimat tersebut menjadi suara yang kita inginkan. Keenam, Booktrack. Aplikasi ini sangat menyenangkan. Siswa bisa meningkatkan reading skill mereka sambil mendengarkan musik. Tugaskan siswa untuk membaca buku di booktrack, mereka akan membaca sambil mendengarkan musik yang sesuai dengan alur cerita buku. Kita juga bisa menugaskan siswa untuk membuat cerita dalam booktrack dan mendesain sendiri musik yang mereka suka. Jadi selain untuk reading skill, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk writing skill.
Ketujuh, Whatsapp. WhatsApp adalah aplikasi pesan instan untuk smartphone. Grup di Whatsapp juga telah banyak menghubungkan komunitas. Banyak grup yang memanfaatkan whatsapp sebagai teknologi yang membantu membuat program-program harian, mingguan, atau pun bulanan.
Pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pembelajaran perlu diusahakan oleh guru sesuai dengan kemampuan masing-masing sekolah supaya tujuan pendidikan dapat tercapai. Dalam konteks pendidikan, guru memberikan kebebasan siswa menentukan cara belajarnya. Guru harus melakukan personalisasi cara-cara belajar dan memberikan siswa lebih banyak kesempatan untuk mencari sumber belajar di luar aktivitas bersekolah. (*)