Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pendidikan Agama Islam

Oleh: Atik Amalia,S.Pd.I
Guru PAI SDN 01 Gintung Kec.Comal, Kab.Pemalang

PENDIDIKAN karakter menjadi sebuah jawaban yang tepat atas permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pendidikan karakter disekolah adalah mengoptimalkan pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam (PAI). Peran pendidikan agama khususnya PAI sangat strategis dalam mewujudkan pembentukan karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan perilaku (aspek psikomotorik). Sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.

Pendidikan karakter bukan berupa materi yang hanya bisa dicatat, dihafalkan, serta tidak dapat dievaluasi dalam jangka waktu pendek. Akan tetapi, pendidikan karakter merupakan sebuah pembelajaran yang diaplikasikan dalam seluruh kegiatan siswa baik di sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan rumah, melalui proses pembiasaan, keteladanan, dan dilakukan secara berkesinambungan. Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan karakter menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, masyarakat dan orang tua.

Pendidikan agama merupakan salah satu materi yang bertujuan meningkatkan akhlak mulia, serta nilai-nilai spiritual dalam diri anak. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan agama mempunyai peranan yang penting dalam melaksanakan pendidikan karakter di sekolah. Oleh karena itu, pendidikan agama menjadi salah satu mata pelajaran wajib baik dari sekolah tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi. Maka dari itu, sekolah harus mampu menyelenggarakan pendidikan agama secara optimal, dengan cara mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam lingkungan sekolah yang dilakukan oleh seluruh guru dan peserta didik secara bersama-sama serta berkesinambungan. Dengan menerapkan nilai-nilai agama yang tercermin dalam setiap mata pelajaran, dan menjadi tanggung jawab bersama seluruh guru.

PAI pada prinsipnya memberikan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai spiritualitas pada peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak, beretika serta berbudaya sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama di sekolah dapat diinternalisasikan dalam kegiatan intra maupun ekstra sekolah, dan lebih mengutamakan pengaplikasian ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan arti dari karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Pengertian dasar antara akhlak dan karakter tersebut di atas mengisyaratkan substansi makna yang sama, yaitu masalah moral manusia; tentang pengetahuan nilai-nilai yang baik, yang seharusnya dimiliki seseorang dan tercermin dalam setiap perilaku serta perbuatannya. Perilaku ini merupakan hasil dari kesadaran dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai nilai-nilai baik dalam jiwanya serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari disebut orang yang berakhlak atau berkarakter. (*)