BANTUL, Joglo Jogja – Wajib Kunjung Museum (WKM) merupakan salah satu program yang dicanangkan sebagai solusi untuk memperkenalkan museum yang ada di Bantul. Dari data Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, ada 15 museum yang tersebar di wilayah ini. Program ini sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat, terutama generasi muda yang mulai melupakan museum.
Kepala Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Dahroni menjelaskan, WKM bertujuan untuk mengenalkan ke masyarakat atau generasi muda di Kabupaten Bantul terkait museum yang ada di wilayahnya. Dari kunjungan tersebut bermanfaat untuk sarana edukasi, pendidikan, dan rekreasi.
“Banyak masyarakat yang tidak tahu lokasi museum ini, khususnya di Bantul. Bahkan guru, siswa, masyarakat malah lebih senang berkunjung keluar daerah, tempat sendiri justru terlupakan,” ujarnya, saat diwawancarai Senin (13/6).
Pihaknya pun memberikan upaya-upaya untuk mengenalkan museum. Salah satunya adalah dengan Wajib Kunjung Museum. Menurut Dahroni, setiap tahunnya WKM ini memiliki peserta dan sasaran yang berbeda.
“Tahun ini untuk siswa SD dan SMP dengan didampingi guru dan masyarakat umum. Sedangkan tahun lalu untuk OPD dan Karang Taruna Kabupaten Bantul,” ucapnya.
Pihaknya berharap, dengan WKM ini dapat mempromosikan museum yang ada di Bantul. Terlebih banyak museum yang ada di Bumi Projotamansari ini, seperti Museum Wayang Beber Sekartaji, Museum Rumah Garuda, Museum Sejarah Purbakala Pleret, dan Museum Wayang Kekayon.
Lebih lanjut, untuk pendaftarannya dimulai pada 13 hingga 17 Juni 2022. Dimana salah satu persyaratannya adalah masyarakat berdomisili Bantul.
“KTP wajib Bantul, yang dari luar tidak kita fasilitasi. Jadi memang setiap tahunnya targetnya harus berbeda, jadi masyarakat akan mencintai museum di Bantul,” bebernya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti kegiatan WKM ini dapat langsung datang ke Kantor Dinas Kebudayaan Bantul. Dimana WKM tersebut akan dilaksanakan pada awal Juli mendatang.
“Nantinya dibagi per kelompok untuk mengunjungi dua museum, begitupun kelompok lainnya mengunjungi dua museum yang berbeda. Kegiatan ini gratis, karena difasilitasi dana keistimewaan,” jelasnya. (ers/bid)