Harap Ada Vaksin Cegah Penyebaran PMK

LIHAT: Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih meninjau sapi yang terkena PMK di Segoroyoso, Pleret, Bantul, Selasa (14/6). (ISTIMEWA / JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo Jogja – Penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) sangat mudah menular, seperti halnya pandemi Covid-19. Sehingga perlu adanya antisipasi khusus. Selain melakukan suntik antibiotik, piretik, dan vitamin, diperlukan juga adanya vaksin untuk mencegah dan meminimalisir penularannya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyebut, PMK saat ini sudah  menjadi pandemi skala nasional. Dimana seluruh wilayah yang ada di Indonesia sudah terkena penyebaran virus ini, termasuk juga di Kabupaten Bantul.

Di Bantul, menurut data per Selasa (14/6), hewan ternak yang terpapar PMK ada sejumlah 973 ekor. Sementara data terbanyak ada di Kapanewon Pleret dengan jumlah 512 ekor.

Pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ada di Bumi Projotamansari, untuk terjun langsung ke lapangan. Menurutnya, semuanya sudah bekerja dan melakukan segala upaya-upaya untuk pencegahan.

“Semua sudah bekerja, dokter hewan kita kerahkan untuk melakukan treatmen suntik antibiotik, piretik, dan vitamin. Dengan demikian, upaya kita diharapkan bisa menurunkan intensitas pandemi di Bantul,” ujarnya, saat diwawancarai Selasa (14/6).

Pihaknya pun berharap, dengan adanya pandemi PMK ini, segera ada vaksin untuk mencegahnya. Sebab, sejak tahun 1960 tidak ditemukan adanya penyakit PMK.

“Mendadak tahun ini tanpa diduga, sehingga saat ini industri yang ada di Jawa Timur, Surabaya baru memproduksi vaksin anti PMK. Prioritas Kementerian Pertanian untuk sapi perah, agar dapat terus berproduksi,” terangnya.

Pihaknya berharap, vaksin anti PMK segera diproduksi masal. Sehingga vaksin tersebut dapat dikirimkan ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya Bantul.

Sementara, Koordinator Pelayanan Veteriner BBvet Wates, Indarto Sudarsono menyebut 973 ternak di Bantul positif  PMK. Dari pengamatan dan penelitian, dijelaskannya beberapa kejala yang dialami hewan yang terserang virus PMK ini.

“Dokter hewan dilapangan bisa menentukan bahwa ini positif klinis. Seperti tadi keluar air liur, lidahnya keluar, gusi melepuh, di kuku tadi ada luka, maka disebut Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” jelasnya. (ers/bid)