Gencarkan Vaksinasi Penguat Melalui Sekolah

CERMATI: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) nampak serius memantau pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di SMK Negeri 2 Purwokerto, Banyumas, Senin (18/7). (ANTARA/JOGLO JATENG)

PURWOKERTO, Joglo Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggencarkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau penguat (booster) melalui sekolah-sekolah. Hal ini disampaikan langsung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

“Kita bisa pikirkan. Karena obrolan saya dengan siswa tadi, orang tuanya banyak yang belum (vaksin). Kakek neneknya banyak yang belum (vaksin),” katanya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di SMK Negeri 2 Purwokerto, Senin (18/7).

Oleh karena itu, pihaknya akan menjadikan sekolah sebagai pusat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga. Agar siswa bisa mendapatkan vaksin di sekolah tersebut, sehingga percepatan vaksinasi dapat dilakukan.

Pada kesempatan itu, Ganjar meminta seluruh guru untuk membantu pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga tersebut. “Kita bisa tanya, orang tuamu sudah apa belum. Kakek nenekmu sudah apa belum, tetanggamu sudah apa belum. Artinya, secara umum kita akan bisa tahu kondisinya,” ujarnya.

Ia mengatakan jika hal itu bisa dilakukan, bukan tidak mungkin masyarakatnya bisa diajak dan diambilkan titik tertentu. Sehingga vaksinasi dosis ketiga dapat dilakukan dengan lebih cepat.

Dia mengharapkan masyarakat sadar dan mau mengikuti vaksinasi dosis ketiga tanpa harus disuruh-suruh. Karena sekarang sudah tahun ketiga terjadinya pandemi Covid-19. Sehingga kesadaran yang dibangun itu akan membantu aktivitas mereka.

“Kan sudah menjadi syarat (wajib vaksin dosis ketiga, Red). Masuk mal, perjalanan, naik kereta api, semua sudah ada. Maka yuk kita bangun kesadaran untuk mau divaksinasi penguat, sehingga aman, mereka mau pakai masker, Insya Allah perjalanan juga aman, aktivitasnya juga aman,” kata Ganjar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar mengatakan, capaian vaksinasi dosis ketiga di Jateng berdasarkan total populasi baru 24,67 persen. Tetapi, kalau berdasarkan eligible datanya sudah 27,01 persen.

Kendati demikian, dia mengatakan capaian vaksinasi dosis ketiga tersebut tetap harus dikejar. Karena ada varian baru, yakni BA.2.75, subvarian terbaru dari Omicron. Oleh karena itu, pemerintah meminta semua pelaku perjalanan di Indonesia harus sudah divaksin dosis ketiga.

“TNI/Polri termasuk BIN diminta untuk membantu menaikkan cakupan vaksinasi dosis ketiga. Nah, sekarang anak-anak. Karena sudah pembelajaran tatap muka, terutama yang usia 18 tahun ke atas di seluruh Jawa Tengah harus segera mendapatkan vaksin dosis ketiga,” katanya.

Menurut dia, masih rendahnya cakupan vaksinasi dosis ketiga tersebut disebabkan masyarakat menganggap sudah aman setelah mendapatkan vaksin dosis kedua. Dalam hal ini, minat masyarakat untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga berbeda dengan ketika ingin memperoleh vaksin dosis pertama dan kedua.

Dia mengaku dari 35 kabupaten/kota di Jateng, hanya Kabupaten Tegal dan Pemalang yang cakupan vaksinasi dosis keduanya belum mencapai 70 persen. “Harusnya semua kabupaten/kota sudah 70 persen. Untuk Banyumas sudah bagus, bahkan yang dosis ketiga sudah di atas 26 persen,” terangnya. (ara/fat)