Aktifkan Surveilans, Cegah Penyebaran Cacar Monyet

Arsip foto - Tabung mini dengan tanda hasil pengujian "positif" atau "negatif" kasus penyakit cacar monyet. (ANTARA/JOGLO JATENG)

JAKARTA, Joglo Jateng – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaktifkan sistem surveilans di seluruh pintu masuk ke wilayah Indonesia guna mencegah persebaran penyakit cacar monyet. Hal tersebut dilakukan menyusul munculnya kasus penularan penyakit tersebut di sejumlah negara, termasuk negara-negara di kawasan Asia.

“Sejak muncul monkeypox (cacar monyet, red) di beberapa negara, Kemenkes sudah melakukan surveilans aktif di semua pintu masuk negara. Terutama di bandara dan pelabuhan laut,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, Senin (25/7).

Dalam upaya surveilans, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memeriksa setiap pelaku perjalanan yang datang dari negara-negara dengan kasus penularan cacar monyet, penyakit binatang yang dapat menular ke manusia, serta menular dari manusia ke manusia. Petugas KKP melakukan pemeriksaan suhu tubuh, serta indikasi gejala cacar monyet pada pelaku perjalanan.

“Umumnya gejala monkeypox ditandai warna kemerahan atau ruam, bintik merah, tonjolan kecil pada kulit yang gampang dilihat di bagian wajah juga di telapak tangan,” kata Maxi.

Pemerintah juga akan melakukan surveilans pada kelompok yang tergolong rentan terserang cacar monyet, termasuk kelompok penyuka sesama jenis. “Kami akan melakukan surveilans ketat pada kelompok ini, bekerja sama dengan beberapa organisasi maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM),” katanya.

Namun demikian, menurut laporan dari jaringan laboratorium serta fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, sampai saat ini belum ada kasus penularan penyakit cacar monyet di wilayah Indonesia. “Sampai saat ini belum ada kasus, baik konfirmasi, probable, maupun suspect monkeypox,” ujarnya.

Maxi mengimbau warga menerapkan protokol kesehatan, terutama mencuci tangan usai aktivitas, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang mengalami gejala serupa gejala cacar monyet. Warga yang mengalami gejala serupa penyakit cacar monyet dianjurkan segera memeriksakan diri ke dokter.

“Utamanya gejala panas, kelainan pada kulit, bintik merah, vesikel berisi cairan atau nanah, dan yang paling khas kalau ada pembengkakan kelenjar getah bening pada leher dan selangkangan,” paparnya.

Di samping mengaktifkan surveilans, Kemenkes menyiapkan laboratorium untuk mendukung pemeriksaan kasus infeksi virus penyebab penyakit cacar monyet di semua provinsi di Indonesia.  (ara/abd)