PEMALANG, Joglo Jateng – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Wakil Bupati Pemalang Mansur Hidayat melakukan peninjauan proyek pembangunan hasil bantuan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) di Desa Sikasur, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, pada Kamis (28/7). Dalam kesempatan tersebut Ganjar menekankan kepada seluruh desa untuk mengembangkan potensi wisata.
Ganjar menjelaskan, bantuan keuangan yang diberikan oleh pemprov untuk mengembangkan desa wisata di Desa Sikasur mencapai Rp1 miliar, yang bersumber dari dana anggaran 2021. Di mana realisasinya digunakan untuk pembangunan Telaga Silating seluas 3,179 meter kubik, empat unit gazebo, dan perbaikan jembatan pelangi Telaga Silating.
“Tadi sudah kita tinjau, ternyata hasilnya bagus. Dan pembangunannya melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk pengembangan potensi di desa mereka. Contoh, tadi ada sumber mata air, dibuat kolam dan perbaikan sarana prasarana wisata,” terang Ganjar setelah berkeliling di Desa Wisata Sikasur, Kamis (28/7).
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga mendorong pemerintah desa untuk bisa lebih mengembangkan potensi wisata yang ada. Dengan bantuan pembangunan kolam Telaga Silanting, ia menyarankan, agar pemdes dapat melakukan penataan wahana, sehingga lebih menarik. Ditambah dengan sentuhan beberapa lapak-lapak UMKM kuliner khas setempat.
“Tapi nggak cukup itu, musti dikembangkan lagi. Maka kita butuh partner. Saya katakan, cari saja kampus. Itu tadi ada anak-anak mahasiswa, mereka kemudian menyiapkan, termasuk kemudian mencari sumber-sumber lain yang cukup bagus untuk pengembangan desa wisata,” jelasnya.
Potensi besar lainnya yang dilihat Ganjar adalah keberadaan Curug Bengkawah. Air terjun di Desa Sikasur itu memang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bagian dari desa wisata. Menurut Ganjar, kawasan Curug Bengkawah masih bisa dikembangkan lagi, khususnya terkait penataan dan pemanfaatan lanskap.
Terkait penataan kawasan, khususnya kawasan Curug Bengkawah, ia meminta untuk melibatkan para ahli. Seperti arsitek dan ahli lanskap. Setelah itu, penataan kawasan juga sebisa mungkin melibatkan antar desa.
“Ini banyak teman-teman kepala desa. Barangkali itu bisa membangun jejaring, jadi bantuan keuangan kita ke desa-desa untuk mengembangkan desa wisata bisa tumbuh. Sehingga mereka tidak melihat desaku saja, tetapi ini bisa berjejaring dengan desa sebelah, bisa sebelahnya lagi,” papar Gubernur Jawa Tengah itu. (fan/all)