Antisipasi Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lakukan Skrining Kesehatan Siswa

PERIKSA: Seorang siswa melakukan skrining kesehatan sebelum disuntik vaksin Covid-19 guna menciptakan kekebalan komunal di tengah pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. (ANTARA/JOGLO JOGJA)

KOTA, Joglo Jogja – Para siswa di wilayah Yogyakarta kembali diperiksa untuk di skrining kesehatannya. Yakni bagi siswa yang sudah menjalani pembelajaran tatap muka selama sekitar dua pekan. Dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, pihaknya tengah melakukan skrining kepada siswa diwilayahnya. Saat ini, baru sebagian dari sasaran yang ditargetkan.

“Skrining kesehatan yang kami lakukan untuk siswa di Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari SD, SMP, SMA/SMK atau sederajat,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, Pelaksanaan skrining dilakukan sebagai salah satu upaya penanganan Covid-19 dengan memperbanyak testing dan tracing. Karena berbagai aktivitas di masyarakat sudah kembali normal, termasuk kegiatan sekolah.

Pelaksanaan Skrining kesehatan tersebut tidak dilakukan terhadap semua siswa. Akan tetapi dilakukan sampling sekitar 10 persen dari total siswa di setiap sekolah.

Hingga pertengahan pekan, skrining kesehatan kepada siswa telah dilakukan di 32 sekolah. Terdiri dari 16 SD, delapan SMP, dan 10 SMA/SMK.

Apabila terdapat siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka pembelajaran di kelas siswa yang bersangkutan akan dihentikan sementara selama lima hari. Di Kota Yogyakarta terdapat sebanyak 65 SMP dan 165 SD, baik negeri maupun swasta.

Sementara itu, berdasarkan data Posko Terpadu Penanganan Covid-19 DIY, pada Jumat (29/7) terdapat tambahan 13 kasus baru di Kota Yogyakarta. Sehingga ada 172 kasus aktif di kota tersebut.

Selain melakukan skrining, upaya penanganan Covid-19 dilakukan dengan vaksinasi booster. Capaian vaksinasi tersebut di Kota Yogyakarta sudah cukup tinggi, yakni sekitar 96 persen.

Sedangkan untuk booster kedua kepada tenaga kesehatan, Emma mengatakan, masih menunggu petunjuk teknis dari kementerian.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Vaksinasi DIY, Sumadi menyebut akan melakukan upaya percepatan capaian vaksinasi booster di seluruh provinsi. Yang saat ini mencapai sekitar 35 persen.

“Untuk Kota Yogyakarta sudah tinggi, tetapi di empat kabupaten lain cenderung masih rendah. Ini yang harus dilakukan percepatan,” ujarnya.

Ia pun memastikan siap menggelar vaksinasi booster kedua untuk tenaga kesehatan. Yakni sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat. (ara/bid)