KUDUS, Joglo Jateng- Madrasah Young Researchers Supercamp (MYRES) merupakan ajang yang diselenggarakan oleh Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Ajang tersebut menyediakan tiga bidang kompetisi. Meliputi Ilmu Keagamaan Islam, Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, serta Ilmu Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi.
Dengan diikuti oleh seluruh madrasah di Indonesia, baik Madrasah Aliyah (MA) maupun Madrasah Tsanawiyah (MTs), MYRES menjadi ajang bergengsi di tiap tahunnya. Untuk tahun ini, ajang tersebut dimulai sejak 1 Juni lalu dan telah mencapai tahap pengumuman finalis tahap dua pada 30 Juli lalu.
Kepala MTs NU BANAT Nor Khusomah melalui Pembina Tim NAFIA Eka Meirina menjelaskan, dari 9.000 proposal yang masuk dalam seleksi tahap satu ajang MYRES, hanya 26 finalis yang dapat maju ke seleksi tahap dua. Dari 26 finalis tersebut, salah satunya berhasil diduduki MTs NU BANAT.
“Awalnya kami mengirimkan tujuh judul untuk tiga bidang tersebut, dengan total 13 pelajar yang ikut serta. Namun, yang berkesempatan lolos ke tahap dua hanya satu judul dari tim NAFIA (Nadhom Alfiyah Application),” jelasnya.
Tim NAFIA berhasil meloloskan judul risetnya di bidang Ilmu Keagamaan Islam. Tim tersebut beranggotakan Najwa Rusyda Kamila dan Anjuma Na’ma Tsurayya. Saat ini, mereka tengah menjalani proses pembimbingan untuk seleksi sampai tahap grand finalis. Dekat ini, mereka akan mengikuti supercamp pada Sabtu (6/8) mendatang.
“Supercamp tersebut bertujuan untuk memberikan penguatan dan penyempurnaan proposal. Pelaksanaan supercamp dilakukan secara online,” terangnya.
Pembimbingan serta pembinaan tim tersebut hampir dilakukan setiap harinya. Pembinaan dilakukan oleh dua guru dari sekolah tersebut. Pihaknya menyatakan, tim NAFIA tengah melakukan proses pembuatan hasil aplikasi serta pengambilan data guna penyempurnaan proposal tersebut.
“Mereka juga tengah mempersiapkan diri untuk presentasi. Jadi sebelumnya sudah presentasi untuk proposal di tahap pertama, nantinya juga akan ada presentasi hasil proposal,” imbuhnya. (cr1/fat)