Mudah Pahami Toleransi dalam Keberagaman dengan Bermain Peran

Oleh: Agus Nanang Suryana, S.Pd
Guru Kelas SD Negeri Bango 2 Demak

TOLERANSI dalam Keberagaman merupakan salah satu materi dari muatan pelajaran PPKn di kelas 5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dirancang untuk membekali peserta didik dengan keimanan dan akhlak yang mulia sebagaimana diarahkan falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila. PPKn merupakan salah satu muatan pelajaran yang kurang menarik bagi peserta didik. Hal ini menyebabkan rendahnya pemahaman peserta didik pada pembelajaran PPKn salah satunya pada materi toleransi dalam Keberagaman.

Melihat kondisi ini, guru berfikir dalam pembelajaran selanjutnya membutuhkan metode pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa mudah memahami materi toleransi dalam Keberagaman. Berdasarkan pemikiran yang matang, maka untuk memecahkan masalah tersebut guru akhirnya menerapkan metode bermain peran.

Wina Sanjaya (2010:161) menjelaskan metode bermain peran merupakan metode pembelajaran yang mana sebagai bagian dari bentuk simulasi yang didorong untuk mengkreasi peristiwa masa lalu atau sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa actual. Maupun kejadian-kejadian yang akan muncul di masa depan atau masa mendatang.

Baca juga:  Lingkungan Sekolah Ramah Buku, Upaya Meningkatkan Kemampuan Literasi Numerasi

Menurut Corsini (dalam Tatiek, 2001: 99), bermain peran merupakan suatu alat belajar yang mengembangkan keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan antarmanusia dengan jalan memerankan situasi-situasi paralel dengan yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya.

Langkah-langkah penggunaan metode bermain peran : pertama dideskripsikan skenario kejadian atau situasi yang dipentaskan. Kedua, mempelajari karakteristik peranan yang akan dipentaskan. Ketiga memilih pemeran dan menugaskan untuk menghayati peran yang harus dibawakan. Keempat melaksanakan kegiatan bermain peran, kelima kegiatan mendiskusikan hasil bermain peran.

Penerapan metode bermain peran di kelas 5, SD Negeri Bango 2 pada muatan pelajaran PPKn, materi toleransi dalam keberagaman adalah sebagai berikut : pertama guru membagikan deskripsi skenario kejadian atau situasi yang dipentaskan. Kedua peserta didik diminta memperlajari karakteristik peranan yang akan dipentaskan. Ketiga peserta didik diminta untuk memilih peran yang ada dalam skenario dan diminta untuk dapat menghayati peran yang akan dibawakannya. Keempat peserta didik melaksanakan kegiatan bermain peran di depan kelas. Kelima guru bersama peserta didik mendiskusikan hasil bermain peran  dan memberikan nilai hasil bermain peran.

Baca juga:  Metode Coaching Tingkatkan Efektivitas Supervisi Akademik

Kelebihan bermain peran dalam pembelajaran antara lain peserta didik bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. Guru dapat mengevaluasi pengalaman peserta didik melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan peserta didik. Sangat menarik bagi peserta didik sehingga memungkinkan pembelajaran berjalan dinamis dan penuh antusias.

Kelemahan metode bermain peran antara lain memerlukan waktu yang relatif panjang, memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupaun peserta didik. Apabila pelaksaan bermain peran mengalami kegagalan dapat memberi kesan kurang baik dan tujuan pembelajaran tidak tercapai, tidak semua materi dapat disajikan melalui metode ini.

Baca juga:  Belajar IPAS Sekolah Dasar Lebih Nyata dengan Poster Session Audio Visual

Dengan menerapkan metode bermain peran di kelas 5, SD Negeri Bango 2 Demak pada muatan pelajaran PPKn, materi toleransi dalam keberagaman terbukti dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dengan dicapainya nilai rata-rata di atas KKM. (*)