Oleh: Nur Laila Fizah, S.Pd.I
Guru PAI SDN 1 Rakit, Kec. Rakit, Kab. Banjarnegara
PADA dasarnya, setiap manusia mengharapkan kebahagiaan, yang mana kebahagiaan itu identik dengan kesenangan. Apa pun yang dilakukan manusia, kesenangan menjadi dasar utama yang membuatnya nyaman dan antusias dalam melakukan aktivitas. Maka dari itu, segala sesuatu jika didasari dengan rasa senang akan menimbulkan motivasi tersendiri, sehingga apa pun aktivitas yang dilakukan akan menjadi lebih optimal.
Belajar merupakan salah satu aktivitas yang membutuhkan suasana kesenangan dalam diri seseorang. Kesenangan yang dirasakan akan menumbuhkan motivasi dan minat yang tinggi pada diri seseorang untuk terus menambah pengetahuannya. Namun yang sering terjadi, siswa hanya merasakan bahwa belajar merupakan suatu tuntutan dan kewajiban yang harus ia jalankan untuk memperoleh prestasi tertentu. Dengan demikian, mereka tetap terus belajar meski dalam suasana terpaksa karena untuk memenuhi tuntutan meraih prestasi.
Menurut Erwin Widiasworo (2018:21), hal tersebut memang tidak salah, tetapi proses belajar yang demikian tidaklah efektif. Belajar sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang. Jika belajar dalam keadaan terpaksa, tidak senang, merasa jenuh, dan takut karena mendapatkan nilai jelek, akan memberikan suatu beban tersendiri. Belajar dengan penuh beban tidak akan membuat seseorang mencapai hasil maksimal.
Oleh karena itu, penulis di sini memilih metode yang menyenangkan yaitu “Metal”. Metal merupakan akronim dari Metode Tadabur Alam. Metode Metal atau Metode Tadabur Alam merupakan sebuah pembelajaran yang menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Atmosfer belajar tidak menegangkan, komunikasi antara guru dan siswa juga hangat, dan juga mementingkan pada active learning atau giat belajar. Siswa dikenalkan pada alam dan diberi pengetahuan tentang benda-benda alam. Metode ini tepat diterapkan pada Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 2 materi Yakin Allah itu Maha Pencipta, yang terdapat pada sebaran Kompetensi Dasar (KD) 4.2 pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD).
Hilmi Hambali (1018) menjelaskan bahwa tadabur berarti merenungkan, menghayati, memikirkan, makna untuk kemudian menjadikannya sebagai sebuah pelajaran. Sedangkan menurut Asyafah (2014), menjelaskan bahwa dengan melakukan tadabur alam, seseorang akan bisa lebih mengenal sesuatu yang hendak ditadaburi.
Untuk memperoleh pemahaman tentang sebuah fenomena yang terjadi di sekitar kita, maka proses tadabur terhadap alam lingkungan seperti, gunung, laut, pantai dan sebagainya bisa menjadi sebuah pembelajaran tersendiri. Hal demikian bisa meningkatkan rasa syukur dan semakin menghargai makhluk Allah yang lainnya. Metal atau Metode Tadabur Alam mempunyai beberapa kelebihan antara menciptakan suasana mengajar yang menyenangkan, karena siswa dapat secara langsung melihat alam semesta.
Agar metode Tadabur Alam ini bisa berjalan dengan maksimal, guru harus memperhatikan langkah-langkah dari metode ini. Adapun langkah-langkah Metal atau Metode Tadabur Alam yaitu: 1) Siswa diberi pengarahan terlebih dahulu tujuan dari kegiatan Tadabur Alam agar siswa lebih terarah nantinya waktu di luar, karena Metode Tadabur Alam adalah pembelajaran yang dilakukan di luar ruangan atau alam; 2) Apabila memerlukan biaya guru harus komunikasi dengan wali siswa agar tidak terjadi salah paham; 3) Guru harus lebih sabar dan teliti dalam mengawasi siswa yang masih kecil-kecil dan masih suka bermain sendiri.
Alhamdulillah setelah menggunakan Metal atau Metode Tadabur Alam, siswa kelihatan ceria dan senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga lebih paham tentang materi “Yakin Allah itu Maha Pencipta”. Hal ini ditunjukkan dari jawaban yang mereka berikan ketika diberi pertanyaan oleh guru dan juga ditunjukkan dari hasil ulangan harian yang lebih baik. (*)