Art Sentence Spiral, Belajar PAI Lebih Bermakna

Oleh: Salamah, S.Pd.I
Guru PAI SDN 3 Gumiwang, Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara

PENDIDIKAN merupakan fondasi dasar bagi kehidupan manusia. Salah satu pendidikan yang dipupuk sejak dini adalah pendidikan agama, terutama pendidikan Islam bagi kita sebagai orang muslim. Pendidikan Agama Islam (PAI) pada intinya adalah sebagai wahana pembentukan karakter manusia yang bermoralitas tinggi. Di dalam ajaran Islam, moral atau akhlak tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Keimanan merupakan pengakuan hati dalam berkeyakinan kepada Allah. Jika pendidikan sudah terarah, maka hasil belajar siswa di sekolah juga akan lebih baik.

Hasil belajar hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (kognitif), keterampilan proses (psikomotorik), dan sikap siswa (afektif). Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Rusman (2012) menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pemkab Demak

Hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan peserta didik dalam menerima ilmu yang dapat dilihat dari perolehan nilai dan perubahan tingkah laku pada diri peserta didik, baik yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian hasil belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar adalah suatu proses pemberian nilai dengan berbagai cara, dengan menggunakan alat penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai siswa guna memperoleh informasi sejauh mana proses penilaian peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan hasil di SD Negeri 3 Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, bahwa selama ini proses pembelajaran PAI di kelas V materi Kisah-kisah Nabi, ada kecenderungan masih menggunakan cara lama, yang mana guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru mengajar masih menggunakan model konvensional, yaitu guru hanya ceramah, maksimal demonstrasi dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal, sehingga proses pembelajaran terkesan monoton dan kurang menarik perhatian siswa.

Kegiatan belajar mengajar seperti ini membuat siswa menjadi tidak aktif, akibatnya siswa banyak yang malas, pasif, kurang semangat, enggan bertanya, enggan menulis, dan enggan mengerjakan tugas, baik tugas sekolah maupun tugas rumah. Tidak mustahil bila hasil belajar banyak yang tidak lulus dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dalam pengajaran PAI dilakukan inovasi, guna meningkatkan hasil belajar siswa. Inovasi yang perlu dilakukan adalah guru harus mampu mengemas suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif, partisipatif, dan menyenangkan.

Model pembelajaran Art Sentence Spiral adalah model pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk merefleksikan dan mengkomunikasikan pemikiran-pemikiran, ide-ide, dan perasaan mereka atas isu atau permasalahan tertentu. Secara textbook, metode ini dilakukan di luar kelas. Meski demikian, metode ini juga dapat dilakukan di dalam kelas. Metode ini dapat membuat siswa menjadi kreatif, berpikir, dan pengambilan keputusan.

Adapun langkah Art Sentence Spiral yaitu: 1) Papan tulis dibiarkan kosong, kemudian setiap peserta didik memilih ruang kosong pada papan tulis dan menulis nama salah satu nabi; 2) Peserta didik didorong juga untuk mengembangkan atau menambahkan apa yang sudah dikerjakan oleh teman mereka yang lain; 3) Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada para peserta didik. Mereka diminta untuk kemudian mengkomunikasikan secara lisan pemikiran awal dan perasaan mereka setelah melihat kalimat yang dibuat oleh semua peserta didik.

Lakukan langkah di atas sampai semua peserta didik mendapat giliran. Setelah anak sudah selesai, guru bisa menambahkan jika kalimat yang mereka buat ada kekurangan, dan jangan lupa diberikan semangat dan motivasi kepada semua peserta didik. Semoga dengan model pembelajaran ini, siswa lebih kreatif dan antusias dalam mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung dan dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa. (*)