Oleh: Enny Listyorini, S.Pd., M.Si.
Kepala SDN 1 Cepiring, Kec. Cepiring, Kab. Kendal
JABATAN kepala sekolah adalah amanah dan tugas yang mulia. Kepala sekolah punya kesempatan menumpahkan ide-ide cemerlang demi prestasi bagi sekolah, baik prestasi guru maupun prestasi siswa. Tetapi hal ini menjadi tidak mudah, ketika semua guru tidak bisa menyatu pemikirannya dengan kepala sekolah. Hal ini juga terjadi di SDN 1 Cepiring, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal. Ada sebagian guru yang terlihat kurang bersemangat untuk meningkatkan prestasi di sekolah, terutama prestasi akademik dan prestasi nonakademik. Kepala sekolah berpikir keras untuk mencari solusi agar semua guru menjadi semangat dan bisa termotivasi demi kemajuan dan prestasi sekolah. Ternyata ada keluhan bagi guru berkaitan kenaikan tingkat. Kemudian kepala sekolah memotivasi semua guru untuk bisa naik tingkat dengan mudah, yaitu dengan belajar menulis untuk memperoleh nilai PD maupun nilai PIKI.
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya penggerak, atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Kata movere, dalam bahasa Inggris sering disamakan dengan motivation yang berarti pemberian motif, atau hal yang menimbulkan dorongan. Menurut Robbins dalam Wibowo (2016:322) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas, arah, dan usaha terus menerus bagi individu menuju pencapaian tujuan. Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, atau karena adanya harapan yang diinginkan. Jadi elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan, menjaga, menunjukkan intensitas, bersifat terus menerus dan adanya tujuan. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan dari luar maupun dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu agar mencapai tujuannya.
Langkah-langkah kepala sekolah agar guru dapat naik tingkat dengan mudah sebagai berikut: 1) Kepala sekolah mengumpulkan guru pada hari Sabtu setelah pembelajaran selesai; 2) Kepala sekolah menjelaskan maksud dan tujuan semua guru dikumpulkan agar guru mudah naik tingkat; 3) Kepala sekolah menjelaskan tentang buku 4 berkaitan dengan pedoman kenaikan tingkat guru; 4) Kepala sekolah menjelaskan tentang Pengembangan Diri itu berkaitan nilai yang diperoleh dari sertifikat yang diperoleh guru, misalnya mengikuti diklat peningkatan mutu, atau diklat guru untuk menulis artikel ataupun yang lainnya; 5) Kepala sekolah juga menjelaskan tentang pentingnya menulis bagi guru, misalnya guru membuat puisi, maka bisa diterbitkan menjadi sebuah Antologi Puisi, juga setelah guru mengikuti Diklat Artikel misalnya, maka guru bisa menulis artikel dan dikirimkan ke koran harian; 6) Kepala sekolah merencanakan untuk mengundang pakar menulis artikel untuk membimbing guru dan sekaligus sampai terbit di koran. Bahkan kepala sekolah siap membantu juga bagi guru yang sudah mempunyai karya puisi minimal 40 judul puisi akan dibantu sampai ke penerbit menjadi buku Antologi Puisi.
Ternyata, setelah kepala sekolah memberikan penjelasan tentang kenaikan tingkat itu tidak sulit, maka banyak guru yang termotivasi untuk bisa menulis puisi maupun untuk mengikuti diklat artikel. Kemudian setelah kepala sekolah menawarkan bagi semua guru untuk mengikuti Diklat Artikel semua guru antusias mengikuti. Kepala sekolah memberikan link pendaftaran bagi peserta Diklat Artikel yaitu kerja sama antara Dinas Pendidikan dengan koran harian Joglo Jateng, Radar Semarang, dan Jateng Pos. (*)