Oleh: Muzayanah, S.Pd.
Guru SD Negeri 03 Widuri, Kec. Pemalang, Kab. Pemalang
PEMBELAJARAN matematika diberikan kepada siswa sekolah dasar (SD) dengan tujuan agar memahami dasar-dasar matematika untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ruseffendi (dalam Yanti, 2013) mengatakan bahwa matematika juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, baik sebagai objek langsung (fakta, keterampilan, konsep, prinsipel) maupun objek tak langsung (bersikap kritis, logis, tekun, mampu memecahkan masalah, dan lain-lain).
Materi mengenai berat benda sangat penting dan diperlukan bagi siswa SD, karena di kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai hal-hal yang berkaitan dengan perbandingan berat benda. Materi tentang membandingkan berat benda penting untuk kehidupan siswa di masa sekarang maupun yang akan datang. Namun berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran di kelas 1 SDN 03 Widuri, materi membandingkan berat benda merupakan materi yang dianggap sulit bagi siswa SD, sehingga masih kurang dipahami. Hal tersebut disebabkan karena kurang maksimalnya penggunaan media, khususnya untuk membandingkan berat benda.
Materi mengenai membandingkan berat benda merupakan materi yang bersifat abstrak. Padahal, siswa SD masih berada pada tahap operasional konkret, yaitu pada usia 7-12 tahun. Tahap operasional konkret yaitu tahap di mana siswa menghubungkan segala sesuatu dengan yang konkret, sehingga akan susah memahami sesuatu yang masih bersifat abstrak. Brunner (dalam Siti Nurngaeni, 2013) mengungkapkan bahwa kemampuan mental siswa berkembang secara bertahap, mulai dari yang sederhana ke yang rumit, mulai dari yang mudah ke yang sulit, mulai dari yang nyata atau konkret ke yang abstrak.
Dapat disimpulkan bahwa faktor yang menjadikan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep membandingkan berat benda, yaitu kurang maksimalnya penggunaan media pembelajaran yang dapat menunjang pemahaman siswa mengenai membandingkan berat benda. Dibutuhkanlah media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai operasi membandingkan berat benda. Media yang sesuai untuk membandingkan berat benda yaitu menggunakan media kartu bilangan (karbil).
Media kartu bilangan dapat membuat siswa memahami materi membandingkan berat benda secara konkret. Kartu bilangan dapat ditunjukkan secara cepat kepada siswa, dalam penggunaannya dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan memajang kartu bilangan di depan kelas. Untuk memajang diperlukan media lain yaitu papan pajang atau papan display. Papan display digunakan sebagai tempat untuk menempel kartu bilangan. Papan display yang digunakan dapat berupa papan flanel. Kartu bilangan yang disajikan di papan flanel dapat dipasang dan dilepas dengan mudah, sehingga dapat digunakan kembali. Dengan demikian, papan flanel sangat tepat digunakan untuk menempelkan kartu-kartu bilangan.
Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning adalah suatu metode pembelajaran atau strategi dalam belajar dan mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja. Dengan kata lain, pembelajaran dilakukan dengan membuat sejumlah kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 anak yang bertujuan untuk saling memotivasi antar anggotanya untuk saling membantu agar tujuan dapat tercapai secara maksimal.
Proses pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media kartu bilangan mengenai membandingkan berat benda berjalan dengan efektif. Pada saat pembelajaran, siswa sudah mampu dan memahami cara penggunaan media kartu bilangan. Siswa juga lebih aktif dan bersemangat ketika pembelajaran karena adanya media tersebut. Terdapat pengaruh media kartu bilangan terhadap pemahaman siswa mengenai operasi membandingkan berat benda. Dilihat dari rata-rata hasil pre-test dan post-test, terdapat peningkatan pemahaman siswa yang lebih baik dibandingkan sebelum pembelajaran kooperatif menggunakan kartu bilangan. (*)