Oleh: Ikhwatul Mudzakiroh, S.Pd.SD.
Guru SDN 1 Gelang, Kec. Rakit, Kab. Banjarnegara
PENGGUNAAN metode pembelajaran yang kurang efektif saat pembelajaran menjadi faktor penyebab kurang aktifnya proses pembelajaran yang dilakukan di kelas. Oleh karena itu, penggunaan metode yang tepat akan menjadi salah satu faktor keberhasilan guru dalam melakukan proses pembelajaran. Penggunaan metode yang tepat juga bisa membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan membuat siswa bisa secara aktif terlibat dalam pembelajaran di kelas.
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai pemeran utama. Proses pembelajaran banyak berakar pada berbagai pandangan. Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce Joyce dan Marchal Weil mengemukakan, 22 modal mengajar yang dikelompokkan ke dalam 4 hal, yaitu proses informasi, perkembangan pribadi, interaksi sosial, dan modifikasi tingkah laku. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa harus bersama-sama aktif, sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Peran guru adalah membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, yang nantinya juga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Profesionalisme guru sangat diperlukan agar bisa membangkitkan motivasi siswa agar aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode demonstrasi.
Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dan amat bersahaja, karena metode ini adalah metode mengajar pertama kali dilakukan oleh manusia gua, yaitu pada saat mereka menambahkan kayu bakar untuk memperbesar api unggun, dan sementara anak-anak mereka memperhatikan dan menirukannya (Staton 1978: 91). Metode demonstrasi walaupun merupakan metode yang paling sederhana, tetapi untuk dapat melakukan metode tersebut seorang guru hendaknya benar-benar memahami sebelum menggunakannya.
Demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan. Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan penyajian lisan (oral) dan peragaan (visual) secara tepat (Cardille, 1986:38). Dari pengertian ini, tampak bahwa metode ini ditandai dengan adanya kesengajaan untuk mempertunjukkan tindakan dan atau penggunaan prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan lisan maupun visual.
Untuk mendemonstrasikan atau memperagakan demonstrasi, tidak harus dilakukan oleh guru tetapi juga dapat dilakukan oleh siswa dan yang mendemonstrasikan suatu proses. Demonstrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan. Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan selanjutnya dilakukan oleh siswa.
Demonstrasi dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Dalam pelaksanaan demonstrasi, guru harus sudah yakin bahwa seluruh siswa dapat memperhatikan dan mengamati terhadap objek yang akan didemonstrasikan. Sebelumnya proses demonstrasi, guru sudah mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam demonstrasi tersebut.
Metode demonstrasi sangat baik digunakan untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Manfaat penerapan metode demonstrasi adalah: 1) Memusatkan perhatian siswa; 2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari; 3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa. (*)