KUDUS, Joglo Jateng – Dengan mengenakan busana asal berbagai brand Kudus, sebanyak 18 model berlenggak-lenggok dengan apik diatas catwalk dalam acara Kudus Fashion Week. Acara itu diselenggarakan pada Sabtu (10/9) di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Penggagas acara Kudus Fashion Week Aris Magenta menjelaskan, 18 model yang tampil di Kudus Fashion Week mengenakan busana dari berbagai brand asal Kudus. Satu persatu dari mereka bergantian memamerkan keindahan busana di atas catwalk.
“Dengan 18 model, brand busana yang ditampilkan sejumlah 17 brand asal Kudus. Begitu banyak brand yang ingin ikut serta dalam acara ini, namun dari kami memang tidak bisa menampung semuanya,” terangnya.
17 brand tersebut meliputi, Nadheera, Arabelle, Khumaira, Dyn Clothing, Raudhah Scarf, Lina Livia, Dhienna, Alevva, Belva, Alya, Mecca.id, Tan Eem, Dea’s Diary X Egni, Abika, Alfasa, Al Hazmi, dan Tere Batik. Harapannya, brand tersebut dapat dikenal lebih luas melalui Kudus Fashion Week.
Pihaknya berharap, acara semacam Kudus Fashion Week akan diperbanyak dan terus ada kedepannya. Dengan begitu, brand busana asal Kudus dapat semakin dikenal masyarakat luas atau bahkan sampai di kancah Internasional. Dan para desainer dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kreativitas mereka.
“Meski di Kudus terkenalnya adalah kota kretek. Tapi, brand busananya juga tidak kalah, produk busana Kudus bagus-bagus. Semoga brand busana Kudus bisa lebih mendunia,” ungkapnya.
Disamping itu, Perwakilan Kamar Dagang Industri Kabupaten Kudus Ekawati Rahayuningsih juga mengungkapkan hal yang serupa, pihaknya berharap Kudus Fashion Week dapat diselenggarakan kembali nantinya, secara berkelanjutan dan bukan temporal. Dengan begitu, brand busana Kudus dapat semakin dikenal luas.
“Acara ini menjadi wadah untuk memperkenalkan busana busana dari Kudus. Kalau bisa acara tersebut diselenggarakan beberapa kali dalam satu tahun. Sehingga, brand busana Kudus dapat semakin menggema dikancah Nasional maupun Internasional,” tuturnya. (cr1/fat)