UMKM  

Olah Buah Seribu Manfaat untuk Sehari-hari

PERAS: Salah satu pekerja tengah mengolah produksi di usaha pembuatan minyak kelapa di Mangiran, Srandakan, Bantul, belum lama ini. (ERNA SARI SUSANTI/JOGLO JOGJA)

KELAPA dikenal sebagai tumbuhan yang memiliki seribu manfaat. Mulai dari batangnya yang bisa digunakan untuk bahan bangunan, daunnya yang bisa digunakan untuk atap ataupun ketupat, serta buahnya yang juga dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh.

Hal ini pula yang dipercaya oleh Sulastri (65), warga Manggiran, Trimurti, Srandakan, Bantul untuk menghidupi kehidupan sehari-hari. Sudah dari tahun 1980, ia memanfaatkan buah kelapa untuk diolah menjadi minyak kelapa dan kethak (Red: makanan dari ampas pengolahan minyak kelapa). Dalam menjalankan usahanya, Sulastri mampu mengolah 530 butir kelapa setiap harinya.

Selamat Idulfitri 2024

“Setiap harinya menghabiskan 530 butir kelapa. Dari itu dapat menghasilkan 47 liter minyak,” ujarnya saat ditemui di tempat usahanya, belum lama ini.

Baca juga:  Mencetak Ikan Koki Kualitas Kontes, Peternakan Tomtom Goldfish Raup Keuntungan Belasan Juta per Bulan

Sulastri dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan bahwa kelapa ini banyak manfaatnya. Selain diolah menjadi minyak kelapa dan kethak, batok (Red: tempurung kelapa) juga dapat digunakan untuk bermacam keperluan. “Batok kelapanya dapat digunakan sebagai kerajinan. Seperti egrang batok, juga untuk arang,” jelasnya.

Adapun proses pembuatan minyak kelapa, Sulastri mengatakan, diawali dengan pengambilan daging kelapa, kemudian diparut. Setelah itu, parutan tadi diperas dan direbus untuk memisahkan minyak kelapa dari ampasnya.

“Nantinya akan ada tiga bagian hasil rebusan. Dari air, kemudian blendo, dan minyak,” katanya.

Baca juga:  Orderan Kue Kering Izza Cake and Cookies Meningkat Dua Kali Lipat di Bulan Ramadan

Ia menambahkan, air hasil rebusan tersebut kemudian dibuang. Sedangkan blendo akan digunakan dan diolah untuk membuat kethak, dengan proses dimasak kembali. Biasanya, Sulastri menjual kethak olahannya dengan harga Rp 10.000 per mika.

“Kalau minyaknya setelah dipanasi dan didinginkan kita kirim ke Purworejo untuk penjernihan dan pengemasan. Kemudian dikirim kembali di sini dalam bentuk kemasan dengan minyak yang lebih jernih,” bebernya. (ers/mg2)