Eco Enzyme, Inovasi Pencegahan PMK dan Suburkan Tanaman

GIAT: Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo ketika mengikuti praktik pembuatan Eco Enzyme di Kantor Kapanewon Piyungan, Kamis (15/9). (DOKUMENTASI PRIBADI/JOGLO JOGJA)

BANTUL, Joglo JogjaEco enzyme merupakan hasil fermentasi dari buah dan sayuran yang dipercaya memiliki banyak bermanfaat. Seperti mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan dapat menyuburkan tanaman. Diketahui, PMK banyak terjadi di sejumlah daerah, temasuk di Kabupaten Bantul.

“Ada beberapa sapi, kelompok-kelompok ternak yang sapinya terserang PMK. Saya berterimakasih kepada teman-teman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), didukung panewu lurah dalam melakukan pendampingan, kemudian dari Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Bantul,” ujar Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, Kamis (15/9).

Ia juga menuturkan, wujud konkret kepedulian PMI tidak hanya ditujukan untuk manusia saja. Tetapi juga untuk hewan. Di mana ditunjukkan dengan memperkenalkan eco-enzyme. Tidak hanya itu, Joko juga berharap jika temuan ini dapat membantu pengembangan sektor petanian.

“Harapannya dengan eco enzyme pertanian semakin baik. Dam harapannya virus tidak ada, sapi bertambah subur sehingga menghasilkan sapi uang sedemikian rupa bagusnya,” katanya.

Joko menambahkan, pihaknya akan meneruskan inovasi tersebut ke Bupati Bantul. Terutama untuk di-support, sehingga para peternak akan merasakan kenyamanan.

“Kami juga berterimakasih kepada dokter hewan yang terus mendampingi peternak. Piyungan, Banguntapan merupakan bagian dari kelompok ternak yang besar, termasuk Pundong, Srandakan, dan Imogiri,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Tenaga Sukarela PMI Bantul, Seto Handoko mengatakan, ia dan timnya tengah melakukan penyemprotan eco-enzyme. Berdasarkan penjelasannya, hingga saat ini, PMI telah menjangkau 170 kelompok ternak.

“Sampai saat ini kita baru bisa menjangkau 170 kelompok ternak. Kita pilih yang nilai resikonya tinggi sehingga bisa kita bantu,” paparnya. (ers/mg2)