Implementasi Metode Eksperimen Tamcang untuk Mengenalkan Fotosintesis

Oleh: Suparti, S.Pd.SD.
Guru SDN 2 Majalengka, Kec. Bawang, Kab. Banjarnegara

PEMBELAJARAN ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah pembelajaran ilmu penerapan alam. Akan tetapi, siswa sering tidak menyadari kejadian alam di sekitarnya. Hal ini dikarenakan siswa jarang mempelajari kejadian-kejadian dilingkungannya. Penyebab lainnya, guru dalam mengajarkan materi IPA hanya menyampaikan ranah pengetahuan dan jarang dipraktikkan, sehingga kurang memberi kesan. Hal ini juga dialami oleh siswa kelas 4 SDN 2 Majalengka.

Menyadari kondisi seperti itu, seorang guru berupaya mengajarkan materi IPA dengan metode eksperimen untuk mengenalkan proses fotosintesis pada tumbuhan. Fotosintesis merupakan proses yang tidak terlihat jika diamati secara sekilas dan merupakan salah satu tema yang disampaikan dalam pembahasan IPA.

Mengutip Permendiknas No. 22 tahun 2006 yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA bertujuan mengarahkan peserta didik untuk memperoleh pengalaman langsung dalam kegiatan belajarnya, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah disampaikan. Sehingga jika siswa tidak mendapatkan pengalaman langsung, maka materi tidak terserap dengan maksimal. Saran ini diharapkan siswa dapat melihat langsung proses fotosintesis dalam pertumbuhan tanaman kacang atau kita sebut dalam bahasan sebagai Tamcang (Tanam Kacang).

Menurut Roestiyah (2001: 80), metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yang dilakukan oleh tumbuhan dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

Eksperimen dimulai dari fase pertumbuhan awal berupa biji. Kita bisa mengambil salah satu jenis kacang-kacangan yaitu kacang hijau. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk eksperimen antara lain biji kacang hijau, gelas plastik bekas, kapas, air. Siswa diajak mempraktikkan menanam kacang hijau. Setiap siswa membuat dalam dua wadah. Masing-masing wadah diisi dengan beberapa helai kapas kemudian diisi dengan air, selanjutnya taruh beberapa biji kacang hijau ke dalam wadah tersebut. Setelah selesai semua rangkaian kegiatan tanam kacangnya, kemudian 1 wadah diletakkan yang terkena sinar matahari yang satu lainnya di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

Siswa diminta mengamati pertumbuhannya setiap hari dan mencatatnya dilembar pengamatan mengenai pertumbuhannya. Setelah beberapa hari mengamati dan mencatat pertumbuhannya ke dalam lembar pengamatan, siswa akan menemukan perbedaan perkembangan pertumbuhan antara biji kacang hijau yang ditanam dan ditaruh di tempat yang terkena sinar matahari dengan biji kacang hijau yang ditanam tidak terkena sinar matahari. Untuk kemudian siswa akan menyampaikan hasil pengamatan yang telah dilakukan di depan kelas.

Setelah mengajarkan pelajaran IPA khususnya materi fotosintesis pada tumbuhan menggunakan metode eksperimen tamcang, siswa lebih memahami proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini terlihat ketika siswa mengisi lembar pengamatan dan menyimpulkannya. Hal ini juga terlihat ketika siswa menyampaikan hasil pengamatan yang mereka lakukan kepada teman-temannya dan guru. Saat diadakan ulangan materi fotosintesis pada tumbuhan juga hasilnya 70% memenuhi KKM. (*)