Pengaruh Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa terhadap Hasil Belajar

Oleh: Subagyo, S.Pd.SD
Guru SD Negeri 03 Kelangdepok, Kec. Bodeh, Kab. Pemalang

KUALITAS pendidikan yang baik dapat dilihat dari berbagai segi. Mulai segi siswa maupun guru. Di sini, guru memiliki peran yang sangat penting. Sebab guru berinterkasi secara langsung membina siswa di sekolah. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelolah pengajaran yang lebih efektif, dinamis, efesien dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran.

Keberhasilan dalam peningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dalam proses pembelajaran. Proses yang baik tentunya akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Dalam proses pembelajaran, terjadi suatu hubungan timbal balik antara guru dengan siswa. Dalam hal ini perlu adanya suatu usaha untuk menjadikan siswa bukan hanya mengerti, namun juga paham apa yang mereka terima. Oleh karena itu, muncul interaksi edukatif anatara guru dengan siswa.

Pemkab Demak
Baca juga:  Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Menurut Sadirman (2014:7), interaksi akan selalu berkaitan dengan istilah komunikasi atau hubungan. Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk melaksanakan tujuan pendidikan dan pengajaran, atau lebih dikenal dengan istilah interaksi belajar-mengajar (Sardiman, 2007:1). Interaksi edukatif unsur guru dan anak didik harus aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi edukatif bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam arti sikap, mental, dan perbuatan.

Usman (2008:4) menyatakan bahwa: proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa. Dimana hubungan ini terjadi atas dasar hubungan timbal balik dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan, interaksi edukasi adalah hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam berlangsungnya proses belajar mengajar.

Baca juga:  Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Hasil belajar menurut Susanto (2013:5) adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, baik perubahan yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kesuksesan dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dilihat dari hasilnya. Akan tetapi harus tetap diperhatikan prosesnya.

Pada proses inilah, siswa akan melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajarnya. Proses yang baik dan benar kemungkinan besar akan memberikan hasil yang baik pula. Hasil belajar akan menjadi optimal jika ada interaksi edukatif yang baik di kelas. Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan pengetahuan sebagai mediumnya. Alhasil, interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Dengan demikian, siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Kemudian dapat juga membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Dimana hasi belajar menjadi titik ukur keberhasilan suatu proses belajar mengajar.

Baca juga:  Membangun Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Proses interaksi edukasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran memberikan keluasan bertanya saat membahas suatu tema. Masing-masing siswa diwajibkan untuk menayakan materi yang sudah dipaparkan oleh guru. Jawaban dan pendapat siswa ditampung, kemudian guru dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas.

Hasil kesimpulan dipadukan dengan pengertian atau penjelasan di buku paket. Model itu menjadikan siswa lebih paham terhadapa tema yang dibahas. Adanya interaksi edukatif tersebut membuat siswa merasa dekat dengan guru. Hal ini dapat dapat membuat siswa memahami dengan lebih baik terkait materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. (*)