Oleh: Sumiyati, S.Pd.
Guru SDN 04 Rowosari, Kec. Ulujami, Kab. Pemalang
PENDIDIKAN sangat dibutuhkan oleh semua manusia. Melalui proses pendidikan yang dijalani dengan baik dan benar, manusia akan mampu menghadapi ketatnya persaingan di era modern ini. Proses pendidikan yang berjalan dengan baik dan benar sangat dibutuh untuk menghadapi perkembangan zaman. Proses ini akan mampu memberikan efek yang signifikan terhadap kualitas sumber daya manusia.
Dalam UU Sikdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa. Guru dituntut profesional di era digital. Dengan kemajuan IT, guru harus memberikan inovasi terbaru dalam menerapkan model pembelajarannya, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan kurikulum yang ada. Namun, masih sering ditemui guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional, seperti menggunakan metode ceramah sebagai metode utama dalam menyampaikan materi. Untuk itu, perubahan model pembelajaran menjadi prioritas utama untuk mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.
Pemilihan dan penerapan model pembelajaran menjadi hak mutlak guru. Kebebasan untuk memilih model pembelajaran yang akan digunakan dengan menyesuaikan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik merupakan kreativitas guru. Dalam pembelajaran tema Globalisasi dan Cinta Tanah Air, model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) adalah salah satu model pembelajaran yang menjadi pilihan pada proses pembelajaran.
CIRC adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh melalui kegiatan membaca, menulis dan peserta didik dilatih untuk dapat melibatkan diri dalam kegiatan kerja sama kelompok dan meningkatkan kesuksesan individu peserta yang menjadi tolak ukur kesuksesan kelompok (Agus Krisno Budiyanto, 2016). Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain para siswa secara bebas bisa memberikan tanggapannya terhadap persoalan yang dibahas, mereka dibiasakan untuk saling bekerja sama antar siswa serta menghargai pendapat orang lain, menambah motivasi siswa untuk dapat menyelesaikan tugas secara teliti, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam mengerjakan soal yang berupa pemecahan masalah (Ariyadi Ahsan, 2019). Pemilihan model pembelajaran CIRC ini bertujuan untuk memaksimalkan proses pembelajaran, sehingga siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil yang maksimal pula.
Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penerapan model pembelajaran CIRC pada proses pembelajaran ialah sebagai berikut: a) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa berdasarkan instruksi guru; b) Setiap kelompok mendapatkan wacana yang sesuai dengan topik dan materi yang telah disiapkan oleh guru; c) Perwakilan kelompok bertugas membacakan wacana yang telah dibagikan secara bergantian dan menemukan ide pokok serta anggota kelompok yang lain bertugas menuliskan ide pokok dalam selembar kertas; d) Guru memperhatikan aktivitas siswa-siswi pada setiap individu dan kelompok meliputi; keaktifan di kelompok, perhatian dalam mendengarkan anggota kelompok saat membacakan wacana, membantu memberikan pemahaman kepada anggota yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang dibacakan, kemampuan dalam mengemukakan pendapat, keberanian dan kecakapan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, membuat kesimpulan sendiri, kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan baik dan benar; e) Dengan bimbingan guru, siswi membuat kesimpulan terkait materi yang telah didiskusikan; f) guru memberikan evaluasi berupa latihan soal kepada setiap siswa. Dengan menerapkan langkah-langkah model CIRC, terlihat keaktifan dan antusias menjadikan suasana kelas hidup, sehingga peningkatan hasil belajar pun tercapai. (*)
