Meningkatkan Keaktifan Belajar PPKn dengan Kartu Soal

Oleh: Sri Mulyani, S.Pd., M.A.
Guru PPKn SMAN 1 Comal, Kabupaten Pemalang

KEBERHASILAN proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dapat diukur dari keberhasilan yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Salah satu keberhasilan yang dapat dicapai adalah keaktifan belajar peserta didik. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional, dan fisik jika dibutuhkan. Pembelajaran menjadi tolak ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran. Guru sebagai orang yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif, efektif dan efisien serta dapat memahami karakteristik peserta didik yang berbeda (Lokat, dkk., 2019).

Pembelajaran PPKn, tidak hanya memberikan konsep teori saja, tetapi juga memberikan contoh-contoh yang nyata di masyarakat, sehingga dapat meningkatkan ketercapaian pembelajaran dengan maksimal. Perlu adanya interaksi seperti tanya jawab antara guru dan peserta didik. Guru menempatkan posisi kunci dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mengarahkan peserta didik mencapai tujuan secara optimal, guru harus mampu menempatkan dirinya secara dinamis dan fleksibel sebagai informasi, transformasi, organizer, serta evaluator bagi terwujudnya kegiatan belajar mengajar peserta didik yang dinamis dan inovatif.

Baca juga:  Penerapan Metode Problem Solving Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Hasil observasi di SMA Negeri 1 Comal ditemukan masalah: (1) peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran; (2) mengantuk pada saat pembelajaran berlangsung; (3) peserta didik jarang mengajukan pertanyaan mengenai pelajaran yang sedang dibahas; (4) peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru; (5) peserta didik jarang mengerjakan tugas yang diberikan guru; (6) peserta didik merasa takut untuk menjelaskan hasil pekerjaannya di depan kelas; (7) peserta didik tidak mengemukakan pendapatnya atau bertanya pada guru selama pembelajaran berlangsung. Dengan melihat permasalahan di atas, model pembelajaran sangat dibutuhkan agar peserta didik lebih semangat untuk belajar PPKn.

Baca juga:  Penerapan Metode Problem Solving Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar adalah media kartu soal. Pembelajaran PPKn dengan media kartu soal di mana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian peserta didik mencari pasangan kartunya. Model pembelajaran ini dalam praktiknya guru dan peserta didik sama-sama terlibat, sehingga dengan model ini dapat meningkatkan keaktifan peserta didik. Keaktifan peserta didik dalam belajar tidak lain adalah untuk mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran (Sari, 2013).

Baca juga:  Penerapan Metode Problem Solving Learning dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Penggunaan kartu soal dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik dalam pembelajaran PPKn. Hal ini dapat dilihat dari peserta didik dapat memahami materi secara berkelompok dan saling membantu satu dengan yang lainnya. Peserta didik dapat berani mengungkapkan pendapat atau bertanya jika mengalami kesulitan, dan dapat bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dengan mempresentasikan hasil kerja di depan kelas. Penggunaan kartu soal dilakukan untuk mendalami atau melatih materi yang telah dipelajari, serta peserta didik menerima satu kartu, kartu tersebut berisi pertanyaan, bisa berisi jawaban selanjutnya mereka mencari pasangan yang cocok sesuai dengan kartu yang dipegang sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. (*)