Oleh: Chasanatul Munawaroh, S.Pd.SD.
Guru SDN Donorejo 1, Kec. Karangtengah, Kab. Demak
TUJUAN pembelajaran pada hakikatnya adalah sebuah proses interaksi timbal balik antara guru dan siswa dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen utama serta sebagai pengatur jalannya proses pembelajaran tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membuat proses pembelajaran dapat lebih efektif, menarik, dan bermakna bagi siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Terlebih lagi pembelajaran secara tematik yang menjadi ciri khas Kurikulum SD 2013 dan Kurikulum Merdeka.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor, salah satu di antaranya yaitu pemilihan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Dari berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan, seorang guru seharusnya mampu membangun sebuah interaksi pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang bermakna di sini merupakan sebuah kegiatan pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa, menumbuhkan minat serta motivasi siswa, sehingga mereka dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan enjoy atau menyenangkan untuk ketercapaian hasil pembelajaran yang maksimal.
Hasil pengamatan pada proses pembelajaran di SD Negeri Donorejo 1 menunjukkan bahwa pembelajaran tidak selalu berjalan mulus dan tercapainya tujuan pembelajaran belum secara maksimal. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal ini disebabkan karena pada kegiatan belajar mengajar (KBM) masih menggunakan metode konvensional dan pembelajarannya masih berpusat pada guru (teacher center). Terlebih lagi sejak diterapkannya Kurikulum 2013 dan sekarang menuju Kurikulum Merdeka di SD Negeri Donorejo 1. Selain itu, pada proses pembelajarannya guru masih kurang memperhatikan karakteristik siswa yang masing-masing berbeda satu sama lain (heterogen). Oleh sebab itu, penggunaan metode pembelajaran dan media pembelajaran sangat penting, sesuai dengan materi dan karakteristik siswa pada saat proses pembelajaran agar tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Pengertian media flash card menurut Susilana, Riana, dan Riyana (2009) adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu bergambar yang berukuran 25×30 cm. Gambar-gambarnya dibuat menggunakan tangan atau foto, atau memanfaatkan gambar atau foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flash card.. Akan tetapi, Arsyad (2007) berpendapat bahwa flash card biasanya berukuran 8x12cm atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi, kartu-kartu tersebut berisi gambar-gambar (binatang, benda, buah-buahan dan sebagainya) dapat digunakan untuk melatih mengeja dan memperkaya kosakata. Selain itu, Izzan (dalam Hotimah, 2010) mengemukakan bahwa flash card merupakan alat peraga dari koran berukuran 18x 16 inci yang dibubuhi gambar-gambar menarik, kata, ungkapan, atau kalimat.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa flash card adalah salah satu bentuk media edukatif berupa kartu yang memuat gambar dan kata yang ukurannya bisa disesuaikan dengan siswa yang dihadapi dan untuk mendapatkannya bisa membuat sendiri atau menggunakan yang sudah jadi. Media ini merupakan media pembelajaran yang dapat membantu dalam meningkatkan berbagai aspek seperti mengembangkan daya ingat, melatih kemandirian, dan meningkatkan jumlah kosa kata.
Media kartu memiliki beberapa kelebihan, di antaranya yaitu bahan cukup murah, mudah diperoleh di lingkungan sekitar, mudah disusun dan digunakan, mudah dipindahkan karena bahan ringan serta mampu memvisualkan urutan basa-basa nitrogen dalam sebuah nukleotida. Selain itu, media ini dapat disusun berjajar, dihilangkan, atau digandakan, sehingga akan merangsang peserta didik untuk aktif belajar dan dapat membantu peserta didik adanya pergeseran kerangka DNA jika terjadi suatu mutasi.
Flashcard merupakan kartu dengan dua sisi. Sisi satu bertuliskan kata, sementara pada sisi lainnya ada gambar yang sesuai dengan kata. Fungsi utama dari gambar adalah untuk melatih daya ingat siswa terhadap kata yang sedang dipelajari. Keunggulan dari media flashcard adalah membantu kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata sebagai komponennya. Melalui pendapat beberapa ahli di atas, maka kelebihan media flashcard adalah mudah dibawa, praktis, gampang diingat, dan menyenangkan. Media pembelajaran Flashcard mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar. (*)