Oleh: Sari Dwi Suryani, S.Pd.SD.
SDN 1 Majalengka, Kec. Bawang, Kab. Banjarnegara
METODE pembelajaran Project Based Learning (PBL) merupakan upaya pendekatan pembelajaran yang memberikan berbagai kesempatan siswa untuk dapat mengkaji dan mendalami ilmu pengetahuan yang sudah diajarkan sekaligus mengembangkan kemampuan melalui upaya problem solving dan investigasi. Menurut J. Striver dan Brandon Goodman, keduanya memaknai bahwa PBL merupakan upaya pendekatan pengajaran yang berlandaskan pada kegiatan belajar dan pemberian tugas nyata yang akan menjadi tantangan bagi siswa untuk bisa dipecahkan oleh para anggota kelompoknya.
Pembelajaran Berbasis PBL merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus bekerja keras demi mewujudkan visi dan misi Presiden RI, yaitu Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila terdiri enam indikator, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Salah satu upaya melahirkan Profil Pelajar Pancasila di satuan pendidikan adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis PBL. Bahkan Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan, sistem pembelajaran berbasis proyek atau PBL mesti digalakkan. Hal ini agar kolaborasi antar pelajar terus terbangun melalui proyek pembelajaran tersebut. Selain itu, Mendikbud juga menyampaikan, kemampuan berkolaborasi di dunia pendidikan semakin dibutuhkan di era saat ini. Karenanya, kolaborasi dan membangun kreativitas menjadi esensi dari kebijakan Merdeka Belajar.
Pelajaran berbasis project memiliki karakter khusus. Beberapa ciri utamanya seperti yang tertera berikut ini: 1) Kegiatan pembelajaran yang terfokus kepada siswa melalui aktivitas pertanyaan, tantangan hingga persoalan yang bisa diteliti, dianalisis dan dicari solusi terbaiknya; 2) Tiap siswa akan melakukan kegiatan refleksi pembelajaran secara berkala untuk mengetahui apa yang telah diketahui, dipahami serta yang telah dilakukan oleh siswa; 3) Guru mengajukan masalah dalam lingkungan nyata dan meminta para siswa untuk merancang serta menyampaikan ide project yang dilakukan dengan tujuannya adalah untuk menyelesaikan masalah yang telah disampaikan oleh guru; 4) Kegiatan pembelajaran lebih berfokus pada keterampilan dan kemampuan berpikir secara kritis, komunikatif, kolaboratif dan kreatif dengan berkolaborasi secara berkelompok untuk memecahkan masalah yang disampaikan guru; 5) Siswa membuat rancangan hasil project secara teratur dan sistematis sebagai standar apa yang telah dikerjakan oleh siswa terhadap masalah yang disampaikan guru; 6) Proses penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran berbasis project dilakukan secara berkelanjutan; 7) Hasil akhir dari pelaksanaan pembelajaran berbasis project dilakukan melalui penilaian secara kualitatif dengan mempresentasikan masalah dan pelaksanaan penelitian, metode analisa, proses pengerjaan project hingga hasil dari project yang telah dibuat oleh siswa.
Pada pembelajaran di kelas V, praktikan menggunakan metode PBL. Penerapan PBL ini mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada siswa. Penerapan metode ini tentu saja menyesuaikan terhadap materi pembelajaran maupun tingkat perkembangan siswa. Siswa kelas V terlihat sangat antusias selama proses pembelajaran. Pada kesempatan ini, siswa membuat poster tentang pemanasan global dengan menggunakan barang-barang bekas dan sampah yang dapat diperoleh dengan mudah di lingkungan sekitar. Melalui metode ini, siswa memperoleh informasi pengetahuan sekaligus pengalaman yang bermakna.
Pembelajaran Berbasis PBL ini merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. PBL merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan. PBL sudah menjadi lumrah diimplementasikan di sekolah di era penuh persaingan karena perkembangan teknologi. (*)