Gairahkan Belajar KPK dan FPB dengan PBL Berbasis TPACK

Oleh: Sriyanto, S.Pd.
Guru SDN Jambanan 3, Kec. Sidoharjo, Kab. Sragen

DI era serba digital saat ini, seorang guru harus dapat meningkatkan peran dan kompetensinya dalam mengelola pembelajaran untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, efisien, dan menyenangkan dengan memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, dan teknologi informatika. Namun kadang, guru menyampaikan materi pelajaran dengan pembelajaran konvensional, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sangat minim, serta guru kurang memahami penerapan model pembelajaran. Akibatnya siswa tidak termotivasi, jenuh, malas bahkan bersikap apatis terhadap guru. Hal inilah yang menunjukkan siswa tidak bergairah belajar.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, penulis sebagai guru kelas IV SD Negeri Jambanan 3, Kec. Sidoharjo, Kab. Sragen dalam pembelajaran Matematika menerapkan model kooperatif dengan Problem Based Learning (PBL) dengan berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Dengan harapan, semua siswa dapat termotivasi untuk berpikir kritis dan kreatif, serta dapat memahami suatu konsep materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dalam suasana menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan.

PBL merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran pada suatu masalah autentik, sehingga dengan hal itu siswa dapat merangkai pengetahuannya sendiri, mengembangkan ketrampilan yang lebih tinggi, membuat siswa lebih mandiri dan membuat siswa percaya diri (Hosnan: 2014). Menurut Wisudawati dan Sulistyowati (2014), dalam PBL guru harus memberikan ruang yang ditata sedemikian rupa, sehingga nyaman dan terbuka untuk saling bertukar pikiran. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan menemukan dan kecerdasan.

Penerapan PBL berbasis TPACK di dalam pembelajaran merupakan solusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan menghasilkan konten pembelajaran yang efektif bagi siswa untuk meningkatkan gairah belajar dan berdampak pada peningkatan hasil belajar. Menurut Mishra, et al (2016: 2) TPACK adalah suatu kerangka kerja untuk memahami dan menggambarkan jenis pengetahuan yang dibutuhkan oleh seorang guru untuk mengefektifkan praktik pedagogi dan pemahaman konsep dengan mengintegrasikan sebuah teknologi di lingkungan pembelajaran.

Pembelajaran dengan model PBL berbasis TPACK melalui tahapan sebagai berikut: 1) Persiapan. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa dan membagi ke dalam kelompok serta menjelaskan logistik yang diperlukan lewat WhatsApp Group. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan dan mengajukan masalah yang berkaitan dengan materi KPK dan FPB; 2) Pelaksanaan. Guru menyampaikan materi KPK dan FPB melalui power point. Guru memberikan tugas berupa masalah untuk dipecahkan serta membantu mendefinisikan dan mengorganisasikannya. Selanjutnya guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan laporan, dokumentasi secara sistematis dan berbagi tugas dengan teman lainnya; 3) Evaluasi dan Tindak Lanjut. Guru membantu siswa melakukan refleksi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang dilakukan dengan memberi feedback. Guru memberikan rujukan tautan kepada siswa untuk belajar lebih lanjut dan PR sebagai penguatan serta mengadakan penilaian secara individu maupun kelompok.

Implementasi PBL berbasis TPACK berpengaruh positif dalam pembelajaran KPK dan FPB, siswa lebih berantusias asyik bergairah mempelajarinya. Terbukti setelah diadakan penilaian pada materi tersebut, siswa kelas IV SD Negeri Jambanan 3 tahun pelajaran 2022/2023 semua mengikutinya dengan nilai di atas KKM. Dalam pembelajaran, siswa dapat aktif berpikir kritis, dan kreatif serta bekerja sama dengan dinamis dalam suasana yang menyenangkan (let them move), sehingga tumbuh kecakapan analitis, inisiatif, kritis, dan percaya diri yang nantinya akan terbenam pada pola pikir siswa. (*)