Oleh: Sri Indarwati, S.Pd.SD.
Guru SDN 1 Tanjungmojo, Kec. Kangkung, Kab. Kendal
KATA motivasi diambil dari bahasa latin movere yang artinya dorongan dari diri sendiri untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Motivasi belajar artinya dorongan dari diri siswa untuk mencapai tujuan belajar, misalnya pemahaman materi atau pengembangan belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.
Kondisi yang terjadi di kelas 2 SD Negeri 1 Tanjungmojo, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal yaitu siswa kurang memahami materi Bahasa Indonesia tentang aplikasi kata sapaan dalam dongeng dan menuliskannya ke dalam kalimat. Siswa cenderung bingung dan akhirnya menimbulkan rasa bosan selama pembelajaran. Hal ini menyebabkan keterampilan Bahasa Indonesia siswa rendah pada materi tersebut. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan, sehingga guru harus berusaha mencari media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan juga materi yang sedang dipelajari. Salah satunya menciptakan inovasi media pembelajaran dengan memanfaatkan kartu kata berpasangan.
Istilah media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar. Gagne (Sadirman, 2006: 6) menyatakan, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan Briggs (Sadirman, 2006: 6) menyatakan, media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Berdasarkan dua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media mengandung pesan yang akan disampaikan kepada penerima pesan, dalam hal ini penerima pesan tersebut adalah siswa.
Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran banyak sekali jenisnya. Untuk tujuan-tujuan praktis, Bretz (Sadirman, 2006: 20) mengidentifikasi ciri utama media dari tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak, sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu: media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi-gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi-gerak, media audio, dan media cetak.
Kartu kata berpasangan merupakan jenis kartu yang terdiri atas dua buah kartu, yaitu kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Media kartu kata berpasangan merupakan inovasi media pembelajaran yang diadaptasi dari permainan tebak-tebakan yang sering dimainkan oleh anak-anak dan dikemas melalui permainan kartu kata berpasangan. Pada kartu kata berpasangan ini, terdapat beragam pertanyaan teka teki mengenai jenis-jenis kata sapaan dalam dongeng berikut jawabannya yang harus dipasangkan dengan tepat. Permainan kartu kata berpasangan siswa akan lebih mudah mempelajari materi tentang kata sapaan dalam dongeng dan menuliskannya ke dalam kalimat.
Media kartu kata berpasangan berisikan berbagai macam jenis jenis-jenis kata sapaan dalam dongeng dan pilihan kalimat yang sesuai disajikan secara menarik. Dengan demikian, siswa dapat bermain sambil belajar dan menghilangkan kejenuhan dari rutinitas mereka sehari-hari, serta membelajarkan siswa berinteraksi dengan siswa yang lainnya karena penggunaan kartu kata harus dilakukan secara berkelompok.
Dengan menggunakan kartu kata, nyatanya dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran yang telah disampaikan guru. Sebagaimana menurut Syah (2005: 132) “faktor kesiapan belajar akan menentukan keberhasilan belajar siswa”. Faktor kesiapan ini erat kaitannya dengan faktor internal siswa, yaitu keadaan jasmani dan rohani siswa dan faktor eksternal siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa meliputi lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial termasuk alat-alat belajar dan pemilihan media.
Media kartu kata berpasangan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang kata sapaan dalam dongeng dan menuliskannya ke dalam kalimat. Media kartu kata berpasangan meningkatkan hasil belajar siswa. Media kartu kata berpasangan dapat mengembangkan kemampuan afektif siswa seperti menjalin kerja sama dengan teman baik dalam permainan kata maupun dalam diskusi kelompok. Hal ini pula yang terjadi setelah diterapkan di kelas 2 SD Negeri 1 Tanjungmojo, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal pada materi Bahasa Indonesia. (*)