Outdoor Study Berbantuan Media Polybag Belajar IPA Efektif & Menyenangkan

Oleh: Nurah Asihatun, S.Pd.
Guru SDN 04 Taman, Kec. Taman, Kab. Pemalang

SEKOLAH merupakan penyelenggara pendidikan secara formal untuk mengembangkan potensi siswa. Keberhasilan pendidikan ini didukung dengan adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Namun fakta di lapangan menunjukkan lain di SDN 04 Taman, Kabupaten Pemalang, interaksi antara guru dan siswa kelas IV SDN 04 Taman sangat kurang dengan alasan sekolah memiliki lingkungan yang sempit, terletak di perkampungan penduduk yang dekat dengan lingkungan perumahan, proses pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas, kecuali untuk pelajaran olahraga dilakukan di halaman sekolah.

Selain itu, guru hanya menggunakan model pembelajaran indoor study, sehingga siswa cenderung jenuh dan ramai sendiri. Siswa tidak pernah diajak untuk praktik dilingkungan sekitar, sehingga kurang memiliki rasa ingin tahu, banyak yang mengantuk, dan bosan. Proses pembelajaran yang diterapkan kurang maksimal, padahal karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kurikulum Merdeka ini merupakan pelajaran yang memerlukan praktik atau pengalaman langsung. Siswa bukan hanya membayangkan, tetapi mengalami sendiri.

Siswa-siswi melakukan proses dengan sikap ilmiah yang tinggi untuk berproduksi (produce) atau melakukan unjuk kerja yang hasilnya nyata. Praktik langsung (learning by doing) akan membuat siswa mudah ingat, sehingga terciptanya pembelajaran yang kontekstual dan bermakna. Permasalahan tersebut diberikan solusi dengan memperdayakan potensi kebun polybag sebagai media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Kurikulum Merdeka melalui model Outdoor Study.

Ilmu Pengetahuan Alam yang sering disebut IPA, merupakan salah satu ilmu alam yang terdiri dari tiga aspek yaitu sikap ilmiah, proses, dan produk. Pemberdayaan kebun polybag adalah membudidayakan tanaman di media polybag di halaman sempit sekitar kita. Tanaman yang ditanam di kebun polybag adalah sawi, kangkung, bayam, cabai, kol, brokoli, terong. Menurut Karjawati (dalam Husamah, 2013:23), outdoor study adalah metode di mana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya.

Outdoor study dibatasi pada kegiatan siswa di luar kelas, cara merawat, mengetahui perkembangan tanaman, mengenali bagian tumbuhan dan fungsinya sampai pada cara memanen tanaman. Selain mengenali semua kegiatan tersebut, siswa juga diajari mengenali tumbuhan, bagiannya dan fungsinya. Media polybag menjadi solusi yang efektif untuk pembelajaran IPA Kelas 4 Kurikulum Merdeka SDN 04 Taman pada materi Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi.

Nana Sudjana (2009:3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Makna tersebut sangat cocok diterapkan dengan menggunakan media kebun polybag di mana siswa aktif, mengalami sendiri, membangun pengetahuan sendiri dengan melakukan pengamatan bagian-bagian tumbuhan yang dilakukan di luar kelas. Pembelajaran yang dilakukan di luar kelas (outdoor study) membuat siswa semangat, memiliki variasi dalam belajar, dekat dengan lingkungan terutama lingkungan yang dibentuk dari kebun polybag dengan bermacam-macam sayuran.

Pembelajaran di luar kelas yang menyenangkan ditunjang dengan media konkret berupa kebun polybag membuat siswa semangat dan menunjukkan hasil belajar yang signifikan. Hasil belajar awal siswa dengan ketuntasan klasikal 35,71% meningkat menjadi 71,43% dan akhir menjadi 92,86%. Hal tersebut membuktikan bahwa model pembelajaran outdoor study dengan memberdayakan potensi kebun polybag sebagai media pembelajaran IPA Kurikulum Merdeka Kelas 4 materi Tumbuhan, Sumber Kehidupan di Bumi sangat efektif. (*)