Oleh: Nurah Asihatun, S.Pd
Guru SDN 04 Taman, Kec. Taman Kab. Pemalang
BERBAGAI upaya telah dilaksanakan pemerintah, terutama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Guru pun diharapkan dapat memilih strategi, model, dan metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Peran guru sebagai fasilitator dan mediator perlu ditingkatkan. Guru juga perlu meningkatkan perannya sebagai mediator yang kreatif. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep pengetahuannya.
Guru dapat menerapkan metode C3T (Cerdas, Cermat, Cepat, dan Tepat). Menurut Muliawan (2016: 218), metode C3T adalah model pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa untuk belajar mandiri di dalam maupun luar sekolah. Metode ini diadaptasi dari model lomba cerdas cermat. Unsur pendidikan yang ditekankan dalam penerapan metode C3T, yaitu kecerdasan, ketelitian, dan kecepatan. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru juga menjadi unsur penting. Metode ini sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran IPA kelas IV. Dalam metode ini, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pun lebih banyak diperankan oleh siswa dalah menjawab soal yang diberikan
Menurut Muliawan (2016), metode C3T memiliki keunggulan, yakni: pertama, melatih dan meningkatkan rasa percaya diri siswa. Kedua, melatih mental dan semangat belajar. Ketiga, melibatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru. Keempat, menjadi bentuk aplikasi dan pengembangan dari metode belajar mandiri. Kelima, materi dapat dikembangkan oleh guru dan siswa. Dan keenam, melibatkan unsur kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.
Sementara itu, untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru, maka diperlukan bantuan media pembelajaran. Media yang dipilih adalah CD interaktif IPA. Menurut Tim Medikomp (dalam Laksana, 2010) dijelaskan bahwa CD interaktif merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) dengan tujuan aplikasi interaktif di dalamnya. CD ROM (Read Only Memory) dapat menyatukan suara, video, teks, dan program dalam CD.
Dengan media tersebut, siswa dapat memperoleh informasi yang lengkap terkait materi yang akan dipelajari. Cakupan materi yang terkandung di dalam CD interkatif ini juga akan mempermudah pemahaman siswa sebagai bekal mereka dalam pembelajaran dengan menggunakan metode C3T. Desain grafis yang menarik diiringi dengan suara pada setiap pembahasan materi di dalam CD interaktif, diharapkan mampu menarik minat siswa.
Adapun langkah-langkah pembelajaran metode C3T yang diadaptasi dari Muliawan (2016), yaitu: pertama, Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kedua, guru menyampaikan materi pembelajaran. Ketiga, babak individu, yakni seluruh siswa diberikan kuis berupa soal oleh guru. Siswa yang menjawab dengan benar mendapat satu poin. Jika siswa telah mengumpulkan tiga poin, maka siswa tersebut menjadi pemenang dan berhak untuk menjadi penonton dan pendengar.
Dengan demikian semakin lama, akan semakin sedikit siswa yang tersisa dan akhirnya habis. Keempat, babak kelompok, yaitu siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan dua sampai tiga orang. Caranya sama dengan babak individu, yaitu mencari tiga poin dan kelompok yang telah memperolehnya menjadi pemenang dan berhak menjadi penonton dan pendengar. Kelima, pemberian penghargaan kepada siswa dan kelompok terbaik.
Berdasarkan hasil yang dicapai dari penerapan metode C3T berbantuan media CD interaktif, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar Mapel IPA. Yakni pada materi hubungan antar makhluk hidup dan lingkungannya pada siswa kelas IV SDN 04 Taman. Metode tersebut menjadikan belajar siswa menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (*)